kewanitaan, obgyn, spesialisobgyn, kandungan, kesuburanwanita

Kenali Perbedaan Premenopause, Menopause, dan Postmenopause

Sahabat Hermina,

Seperti yang kita ketahui bahwa Menopause merupakan suatu masa dimana menstruasi terhenti pada setiap wanita direntang diusia rata-rata mulai 40 - 50 tahun. Terjadinya menopause merupakan tanda berakhirnya usia reproduksi seorang wanita.

Menopause dapat menyebabkan beberapa perubahan pada tubuh. Gejala – gejala ini disebabkan karena berkurangnya produksi hormon estrogen dan progesteron di dalam ovarium.

Adapun gejala yang paling sering dirasakan ialah rasa kepanasan, peningkatan berat badan, dan keringnya vagina. Pada beberapa kasus dapat terjadi atrofi vagina (dinding vagina menipis) akibat keringnya vagina. Hal ini menyebabkan rasa tidak nyaman hingga nyeri pada saat berhubungan seksual. Selain itu, Menopause dapat juga meningkatkan risiko osteoporosis.

Menopause alami terjadi bukan karena proses operasi, ataupun kondisi kesehatan tertentu, dan merupakan suatu proses alami akibat penuaan. Seiring bertambahnya usia, siklus reproduksi akan melambat dan pada akhirnya akan terhenti. Siklus reproduksi dimulai saat pubertas, dan terus menerus berfungsi setelahnya. Saat mendekati menopause, hormon estrogen yang dihasilkan oleh ovarium akan berkurang. Ketika hal ini terjadi, siklus menstruasi akan berubah. Menstruasi dapat menjadi tidak teratur hingga akhirnya terhenti dan akan ada beberapa perubahan fisik yang dapat terjadi dikarenakan tubuh beradaptasi dengan perubahan kadar hormon ini.  Saat mendekati menopause, ovarium tidak lagi melepaskan sel telur ke tuba fallopi, dan Anda akan mengalami akhir menstruasi.

Menopause alami merupakan akhir menstruasi yang bukan disebabkan karena terapi medis maupun kondisi kesehatan tertentu.

Ada 3 fase yang terjadi, yaitu:

  1. Premenopause atau transisi menopause
    Premenopause terjadi 8 hingga 10 tahun lebih awal sebelum terjadi menopause, ketika ovarium mulai memproduksi lebih sedikit estrogen secara gradual. Umumnya dimulai saat wanita berusia 40 tahun, namun juga dapat terjadi lebih awal. Perimenopause akan bertahan hingga terjadi menopause, saat dimana ovarium benar – benar berhenti melepaskan sel telur. Pada satu hingga dua tahun terakhir masa perimenopause, kecepatan turunnya kadar estrogen akan semakin bertambah. Pada saat inilah, wanita umumnya mengalami gejala menopause. Pada saat ini, wanita masih mengalami menstruasi yang artinya masih berpotensi untuk hamil.
  2. Menopause
    Menopause merupakan saat dimana wanita sama sekali tidak mengalami menstruasi. Pada fase ini, ovarium berhenti melepaskan sel telur dan berhenti memproduksi estrogen. Menopause didiagnosis ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut – turut.

Gejala yang diantaranya sering dialami adalah  kurang bersemangat , mudah tersinggung dan hot flush dan keringat di malam hari.

Perubahan siklus menstruasi – menjadi lebih sering atau lebih tidak teratur – adalah salah satu tanda pertama menopause semakin dekat.

  1. Postmenopause
    Fase ini terjadi setelah fase menopause, yaitu apabila seorang wanita sudah melalui menopause, dimana tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan secara berturut – turut. Pada fase ini, gejala – gejala yang dialami misalnya sering merasa kepanasan dapat hilang. Namun pada beberapa kasus, gejala menopause dapat bertahan lebih lama. Sebagai akibat dari menurunnya kadar estrogen, wanita pada fase postmenopause dapat berisiko tinggi terhadap beberapa masalah kesehatan misalnya osteoporosis dan lainnya.

Persiapkan diri Anda untuk menghadapi masa menopause dengan mencari tahu segala fakta yang berhubungan dengan kondisi tersebut. Jangan lupa untuk terus menerapkan gaya hidup sehat dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga teratur, cukup tidur, kelola stres dan hindari rokok maupun alkohol. Dan yang tak kalah penting, periksa ke dokter secara berkala agar kondisi kesehatan senantiasa terpantau.

Categories