Ketahui Penyebab Terjadinya Dislokasi Sendi
Dislokasi merupakan masalah pada tulang berupa bergesernya atau terlepasnya tulang dari sendi atau posisi yang semestinya. Dislokasi dapat terjadi pada sendi manapun, tetapi yang tersering mengalaminya adalah sendi bahu, jari, siku, lutut, dan panggul. Sendi yang pernah mengalami dislokasi memiliki faktor risiko lebih besar untuk mengalami dislokasi berulang.
Kasus yang terjadi pada keadaan ini selalu seringkali disebabkan oleh karena riwayat trauma atau benturan pada anggotan pergerakan tubuh.
Mekanisme trauma yang terjadi pun dapat membedakan jenis dan tipe dislokasi yang dihasilkan. Dalam hal ini sangat penting diperhatikan keterangan mengenai waktu trauma, mekanisme trauma, dan juga posisi yang tampak terlihat dari anggota gerak tersebut pasca trauma.
Faktor Risiko Dislokasi
Setidaknya ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya dislokasi, sehingga menyebabkan cedera. Misalnya:
- Olahraga, seperti basket, sepak bola, senam, atau gulat
- Kecelakaan kendaraan bermotor
- Keturunan, yang dipengaruhi kondisi ligamen yang lebih lemah sejak lahir
- Orang lanjut usia, oleh karena lebih cenderung mudah jatuh
- Anak-anak, karena melakukan aktivitas fisik yang tinggi
Penyebab Dislokasi
Penyebab utama dislokasi adalah cedera atau trauma yang disebabkan oleh benturan keras. Contohnya ketika seseorang terjatuh, tertabrak, atau bentuk trauma lainnya yang bisa menyebabkan benturan keras.
Gejala Dislokasi
Dislokasi bisa menimbulkan beragam gejala pada setiap orang yang mengalaminya. Berikut beberapa gejala dislokasi yang mungkin muncul:
- Kejanggalan bentuk sendi
- Pembengkakan, lebam, atau kemerahan pada send.
- Sulit atau tidak dapat menggerakkan sendi
- Nyeri saat sendi berusaha digerakkan
- Mati rasa atau rasa kesemutan pada daerah sekitar sendi
Diagnosis Dislokasi
Untuk mendiagnosis dislokasi, pada tahap awal dokter akan melakukan wawancara medis. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik di area yang mengalami trauma. Dalam beberapa kasus, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penujang, seperti:
1. Foto Rontgen, pemeriksaan ini untuk melihat kerusakan yang terjadi pada sendi dan sekitarnya yang mengalami cedera atau patah tulang.
2. MRI, pemeriksaan pemindaian ini bertujuan untuk melihat kerusakan pada jaringan lunak di daerah yang mengalami trauma.
Komplikasi Dislokasi
Beberapa komplikasi yang dapat ditimbulkan dislokasi, antara lain:
- Kerusakan saraf dan pembuluh darah di daerah sekitar sendi
- Robeknya ligamen, otot, bahkan jaringan lunak yang menghubungkan otot dengan tulang
- Peradangan pada sendi yang mengalami dislokasi
- Meningkatnya risiko cedera kembali pada sendi yang mengalami dislokasi
Pencegahan Dislokasi
Pencegahan dislokasi utamanya adalah dengan menghindari trauma pada sendi. Oleh karena itu, lakukan pergerakan dengan hati-hati dan aman. Contohnya, berhati-hati ketika hendak berolahraga atau berkendara. Bila perlu, gunakan alat pelindung diri untuk meminimalisir dampak dari benturan.
Penanganan Pertama pada Kasus Dislokasi
Kasus ini termasuk kasus kegawat daruratan, karena kasus ini sering berhubungan dengan gangguan vaskularisasi (pembuluh darah) dan penjepitan persyarafan.
Untuk penanganan pertama pada kasus dislokasi sendi, yang perlu diperhatikan adalah mengutamakan imobilisasi anggota gerak selama proses pemindahan pasien ke rumah sakit terdekat yang memiliki fasilitas dokter spesialis bedah tulang (orthopedic surgeon).
Dalam hal ini, imobilisasi anggota gerak dapat menggunakan bidai ataupun karton dan kayu yang dijadikan sebagai bahan penyangga pada anggota gerak yang mengalami cedera.
Hal penting lainnya adalah waktu penanganan yang diharapkan kurang dari golden period (masa kritis) sampai dengan penderita mendapatkan penanganan reduksi oleh ahli ortopedi di kamar tindakan dengan anestesi umum. Hal ini penting karena penderita harus dalam keadaan pembiusan dalam proses manuver reposisi sendi, untuk menghilangkan nyeri, serta merelaksasi jaringan lunak atau otot di sekitar persendian agar mempermudah proses reposisi sendi.
Pengobatan Dislokasi
Prinsip penanganan yang dilakukan dokter pada kasus dislokasi adalah sebagai berikut:
- Reduksi, yaitu suatu tindakan untuk mengembalikan tulang ke posisi semula.
- Imobilisasi, yaitu suatu tindakan untuk menghambat gerak sendi dengan menggunakan penyangga sendi, seperti gips, selama beberapa minggu. Tindakan ini dilakukan setelah tulang dikembalikan ke posisi semula.
- Operasi, yaitu suatu tindakan yang dilakukan jika tulang tidak dapat dikembalikan ke posisi semula atau jika terdapat kerusakan pembuluh darah, saraf, atau ligamen yang berdekatan dengan sendi yang mengalami dislokasi.
- Rehabilitasi, prosedur ini akan dilakukan setelah peyangga sendi sudah boleh dilepas. Rehabilitasi ini bertujuan untuk memulihkan jangkuan gerak, sekaligus kekuatan sendi.
Beberapa langkah penanganan lainnya yang dapat dilakukan untuk membantu proses penyembuhan, antara lain:
- Istirahatkan sendi yang cedera, jangan banyak digerakkan.
- Mengonsumsi obat pereda nyeri jika diperlukan untuk meredakan rasa nyeri yang menimbulkan ketidaknyamanan.
- Kompres sendi yang sakit menggunakan es. Tindakan ini bisa dilakukan pada 1-2 hari pertama untuk mengurangi rasa nyeri. Bisa juga mengompresnya dengan air hangat pada hari berikutnya untuk membantu melemaskan otot yang tegang.
Bila sendi yang telah diobati sudah membaik, cobalah latih sendi secara bertahap. Namun, pastikan lakukan latihan ini atas saran dan rekomendasi dari dokter.
Referensi:
Faisal, et al. (2019). Monitoring Methods of Human Body Joints: State-of-the-Art and Research Challenges. Sensors (Basel), 19(11), pp. 2629.
Rozzi, et al. (2018). National Athletic Trainers Association Position Statement: Immediate Management of Appendicular Joint Dislocations. Journal of Athletic Training, 53(12), pp. 1117–1128.
National Institute of Health (2016). U.S. National Library of Medicine. Medline Plus. Dislocations.
Cleveland Clinic (2018). Diseases & Conditions. Dislocation.
Mayo Clinic (2019). Diseases & Conditions. Dislocation.
Dock, E. Healthline (2018). Dislocations.
Campagne, D. MSD Manuals (2019). Injuries & Poisoning. Overview of Dislocations.