kandungan, kehamilan, kontrasepsi, kb

Lebih mengenal kontrasepsi, yuk simak penjelasanya

Hai Sahabat Hermina, setelah melahirkan bingung menggunakan KB apa? Yuk simak penjelasan berikut.

Kontrasepsi adalah suatu usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bersifat sementara dan permanen.

Jenis kontrasepsi:

  1. kontrasepsi permanen : pada wanita tubektomi (pengikatan saluran tuba) dan pada laki- laki vasektomi ( pemutusan saluran sperma)
  2. kontrasepsi tanpa alat atau obat misal dengan senggama terputus , MAL (metode amenorhea laktasi) untuk ibu yang menyusui bayinya dan pantang berkala ( berhubungan diluar masa subur)
  3. kontrasepsi mekanis seperti penggunaan kondom,obat spermatisida (zat yg dapat mematikan sperma)
  4. kontrasepsi hormonal 

pil kontrasepsi 

 pil-pil hormonal terdiri dari komponen estrogen dan progesteron atau salah satu dari komponen itu.pil kombinasi merupakan pil kontrasepsi yang sampai saat ini dianggap paling efektif. Selain mencegah ovulasi, dan menghambat sperma masuk ke rongga rahim karena lendir serviks lebih kental. Untuk wanita yang sedang menyusui menggunakan pil yang hanya mengandung progesteron saja karena tidak akan mengganggu produksi ASI.

Suntik digunakan untuk tujuan kontrasepsi pareteral,efel progestagen yang kuat dan efektif.mekanisme kerjanya menghalangi implantasi ovum,mengentalkan lendir serviks sehingga menghalangi sperma masuk rongga rahim.kontrasepsi suntik ada yg terdiri dari komponen estrogrn progesteron yang biasanya disuntikkan 1 bulan sekali dan yang komponen progesteron disuntikkan selama 3 bulan sekali .Untuk ibu yang sedang menyusui menggunakan suntik depo perovera ( 3 bulan ) karena tidak mengganggu produksi ASI.

Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)/implat/susuk ~ suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonorgestrel yang dibungkus kapsul silastic-silicone dan dimasukkan dibawah kulit. Cara ini cocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan obat yang mengandung estrogen dan digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Kelebihan kontrasepsi hormonal: efektifitasnya tinggi, angka kegagalan kecil,keluhan nyeri haid berkurang.

Efek samping kontrasepsi hormonal:

kadang terjadi gangguan pola haid,seperti spotting,pola memanjang atau lebih pendek,mual,kepala pusing,timbul flek di wajah, perubahan libido dan berat badan.

  1. Kontrasepsi dengan AKDR ( Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) atau IUD

dengan memasukkan alat yang mengandung tembaga ke dalam rahim untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Keuntungan menggunakan IUD adalah bisa dipakai dalam jangka waktu lama bisa sampai 5 tahun sehingga lebih ekonomis,tidak menimbulkan efek sistemik karena non hormonal.

Efek samping yang kadang timbul antara lain kadang terjadi perdarahan atau spotting, rasa nyeri setelah pemasangan namun berangsur menghilang, gangguan pada suami saat berhubungan karena merasakan adanya benang IUD,namun bisa diatasi dengan pemotongan benang IUD. 

Jika terjadi kegagalan atau terjadi kehamilan tidak akan menimbulkan cacat pada bayi karena IUD terletak antara selaput ketuban dan dinding rahim.Jika terjadi kehamilan sebaiknya IUD diambil untuk mengurangi angka keguguran. Namun jika tidak memungkinkan IUD dibiarkan saja dengan pengawasan selama kehamilan.

Pemasangan IUD dapat dilakukan saat menstruasi, setelah melahirkan,dan saat nifas selesai (40 hari). Kontrol sebaiknya dilakukan 1 bulan setelah pemasangan, rutin tiap tahun atau jika ada keluhan.

 

 

Categories