Lupa, apakah selalu Demensia?
Seseorang pasti pernah mengalami lupa dalam hidupnya, seperti lupa menaruh barang atau lupa nama seseorang. Hal ini dapat merupakan bagian dari proses penuaan normal yang cukup umum terjadi. Meskipun demikian, lupa juga dapat menjadi suatu tanda awal yang berkaitan dengan penyakit tertentu.
Gangguan memori yang normal terkait proses penuaan umumnya tidak menyebabkan gangguan aktivitas dan produktivitas seseorang. Penurunan memori ini bersifat ringan dan tidak mengganggu kemandirian seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari dan interaksi sosialnya.
Demensia merupakan istilah dari sekumpulan gejala yang berupa gangguan memori, kemampuan berpikir, berbahasa, dan interaksi sosial. Demensia biasanya terjadi secara perlahan, memburuk seiring berjalannya waktu, serta memengaruhi aktivitas harian dan interaksi sosial seseorang. Lupa merupakan tanda awal yang dapat dikenali pada orang dengan demensia.
Tanda-tanda awal demensia yang sering muncul misalnya:
-
Menanyakan pertanyaan yang sama berulang-ulang
-
Lupa kata-kata yang sering diucapkan
-
Tertukar dalam menggunakan istilah, misalnya menyebutkan garpu untuk sendok
-
Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengerjakan aktivitas atau tugas yang sudah sering dikerjakan
-
Salah menaruh benda-benda yang umum dipakai, misalnya menaruh dompet di kulkas
-
Tersesat di tempat yang sudah familiar
-
Perubahan suasana hati atau perubahan kepribadian tanpa penyebab yang jelas
Beberapa tipe demensia yang berhubungan dengan gangguan memori, antara lain:
-
Penyakit Alzheimer
-
Demensia vaskular
-
Demensia frontotemporal
-
Demensia Lewy body
Gejala gangguan memori pada penyakit di atas berbeda-beda dan tidak selalu muncul terlebih dahulu. Umumnya gangguan memori pada penyakit tersebut bersifat progresif dan memberat seiring dengan waktu.
Kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan lupa dan memiliki gejala yang mirip dengan demensia. Kebanyakan kondisi medis tersebut dapat diobati. Beberapa penyebab lupa yang sering terjadi antara lain:
-
Obat-obatan. Beberapa jenis obat-obatan dapat menyebabkan gangguan memori, biasanya karena penggunaan kombinasi beberapa obat atau konsumsi obat tertentu yang berlebihan.
-
Cedera kepala
-
Gangguan emosi atau gangguan mental. Stres, kecemasan, dan depresi dapat memicu munculnya gangguan memori dan konsentrasi.
-
Alkohol. Penggunaan alkohol jangka lama dapat memengaruhi memori seseorang.
-
Kekurangan vitamin B12
-
Gangguan hormon tiroid
-
Infeksi otak
-
Stroke
-
Tumor otak
-
Epilepsi/kejang
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter Spesialis Saraf RS Hermina Podomoro jika dibutuhkan beberapa pemeriksaan lanjutan untuk menentukan diagnosis dan derajat gangguan memori. Tes wawancara untuk menilai fungsi memori dan kognitif, pemeriksaan darah, dan pencitraan otak (CT scan/MRI) diperlukan mengidentifikasi penyebab gangguan memori.
Deteksi dini demensia sangat diperlukan agar diagnosis dapat segera ditegakkan dan terapi yang sesuai dapat diberikan untuk mencegah/memperlambat perburukan gejala.