spesialis paru, pneumonia

Mengapa pneumonia sangat berbahaya?

Pneumonia adalah peradangan akut atau infeksi pada jaringan paru-paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit, jamur, paparan bahan kimia atau kerusakan fisik pada paru-paru. Pneumonia dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak, remaja, dewasa muda, dan orang lanjut usia, namun lebih sering terjadi pada bayi dan orang lanjut usia. 

Gejala  pneumonia antara lain demam, lemas, batuk kering, dan sesak napas. Beberapa penyakit ditemukan lebih serius, terutama pada lansia atau mereka yang memiliki penyakit penyerta lainnya, dengan risiko lebih tinggi untuk memperberat kondisi (eksaserbasi). 

Tatalaksana utama pneumonia adalah  pemberian antibiotik, yang didasarkan pada mikroorganisme penyebab patogen. Berikut beberapa  pengobatan yang umum digunakan untuk  pneumonia: 
 
Terapi Kausal :
Pengobatan dengan cara pemberian antibiotik atau obat antijamur. Obat ini bekerja membunuh atau mencegah pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Pemilihan obat  disesuaikan dengan jenis bakteri penyebabnya dan tingkat keparahan penyakit. 

Terapi suportif :
Berupa pemberian oksigen,  pemberian cairan intravena dan koreksi gangguan elektrolit serta pemberian antipiretik harus sejalan dilakukan.Penyakit penyerta dan komplikasi yang muncul harus ditanggulangi secara adekuat sehingga tidak memperburuk kondisi pasien selama masa perawatan.

Terapi inhalasi :
Melibatkan pemberian obat langsung ke paru-paru menggunakan inhaler atau nebulizer. Perawatan ini sangat berguna untuk kondisi pasien yang memerlukan penanganan segera. Perawatan ini dapat mencegah efek samping yang berkepanjangan, mengencerkan lendir yang kental dan berwarna kekuningan serta mengobati infeksi. 

Fisioterapi dada :
Pengobatan ini melibatkan serangkaian latihan pernapasan dan teknik batuk untuk membantu membersihkan lendir (dahak) dari paru-paru. Terapi fisik dada dapat  mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi. 

Pada kasus pneumonia yang parah atau jika pasien berisiko tinggi mengalami komplikasi, rawat inap  mungkin diperlukan. Di rumah sakit, pasien dapat diawasi secara ketat dan, jika perlu, perawatan intensif. 

Penting untuk diingat bahwa pengobatan pneumonia harus disesuaikan dengan kebutuhan individu dan harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. 
 
Pencegahan pneumonia dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: pemberian vaksin, pencegahan infeksi, dan peningkatan status gizi. Pencegahan infeksi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 
1. Cuci tangan, terutama sebelum menyentuh mulut, hidung, dan mata; dan setelah  instalasi publik.
2. Menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk. 
3. Jika mengalami gejala pernafasan (seperti batuk/bersin/mengi), kenakan masker dan konsultasikan ke dokter.

Categories