gigi anak

Mengatasi Anak yang Takut ke Dokter Gigi

Survey di Indonesia menujukan bahwa 90% anak takut pergi ke dokter gigi. Hal ini merupakan hal yang wajar terjadi, bahkan orang dewasapun kerap kali memiliki rasa takut yang sama. Ada beberapa hal yang perlu di siapkan agar si kecil berani untuk pergi ke dokter gigi.Survey di Indonesia menujukan bahwa 90% anak takut pergi ke dokter gigi. Hal ini merupakan hal yang wajar terjadi, bahkan orang dewasapun kerap kali memiliki rasa takut yang sama. Ada beberapa hal yang perlu di siapkan agar si kecil berani untuk pergi ke dokter gigi.

  1. Lakukan “Sounding” terlebih dahulu pada anak
    Sebelum mengunjungi dokter gigi sebaiknya orangtua menjelaskan siapa itu dokter gigi, memberikan gambaran kepada anak apa yang akan dilakukan oleh dokter gigi. Orangtua dapat menunjukan video tentang kunjungan ke dokter gigi. Setelah itu orangtua dapat bermain peran dengan anak. Hal tersebut dapat membuat anak menjadi terbiasa terhadap situasi yang terjadi di dokter gigi.

  2. Mengunjungi dokter gigi di usia 1 tahun
    Menurut WHO, kunjungan pertama anak ke dokter gigi adalah saat ulang tahun pertama nya. Hal ini ditujukan untuk mengenalkan anak akan situasi dan pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter gigi anak sehingga anak menjadi terbiasa untuk mengunjungi dokter gigi.

  3. Temani anak saat melakukan pemeriksaan pertama kali
    Buatlah situasi pemeriksaan menjadi senyaman mungkin. Pada pertemuan pertama anak dapat duduk dipangkuan ayah atau ibu nya terlebih dahulu. Dokter gigi anak juga akan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan serta alat yang digunakan untuk memeriksa gigi anak.

  4. Orangtua tenang saat anak dilakukan pemeriksaan
    Orangtua diharapkan tenang dan bersikap positif saat anak dilakukan pemeriksaan. Perasaan orangtua sangat berikatan dengan anak. Jika orangtua merasa takut dan cemas saat anak dilakukan pemeriksaan, anakpun akan merasakan hal yang sama. Sebaliknya, jika orangtua tenang dan bersikap positif anakpun akan merasakan hal yang sama sehingga anak menjadi lebih kooperatif untuk dilakukan pemeriksaan.

  5. Berikan “reward” kepada anak
    Reward yang diberikan tidak selalu berupa barang, bisa berupa makanan kesukaan anak, mengizinkan anak untuk bermain lebih lama ataupun pujian kepada anak. Hal ini akan membuat anak akan semakin terdorong untuk berani ke dokter gigi.

Sahabat Hermina demikian beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan anak melakukan pemeriksaan ke dokter gigi. Yuk, periksakan gigi anak sejak dini!

Categories