mata bintitan, dewasa, anak

Mengenal Lebih Jauh Tentang Bintitan

Mengenal Lebih Jauh Tentang Bintitan

Bintitan menjadi salah satu gangguan mata umum yang terjadi. Namun, belum banyak masyarakat yang tahu penyebab pasti dari bintitan. Umumnya masyarakat mengaitkan bintitan dengan mitos. Padahal, penyebab kondisi ini dapat dijelaskan secara ilmiah.

Bintitan atau hordeolum adalah bintil mirip jerawat atau bisul yang tumbuh di tepi kelopak mata mata. Penyebab bintitan umumnya adalah infeksi bakteri dan biasanya hanya muncul pada salah satu kelopak mata. Meski bintitan sering muncul di kelopak mata bagian luar, tetapi terkadang juga bisa timbul di bagian dalam kelopak mata.

Bintil yang tumbuh di bagian dalam bisa lebih menyakitkan, daripada yang tumbuh di luar. Namun, hal itu tidak sampai menyebabkan gangguan penglihatan. Dalam kebanyakan kasus, ia bisa mulai menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Meski tidak berbahaya, bintitan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari karena menimbulkan rasa nyeri serta membuat penampilan sedikit terganggu. Untuk mengurangi rasa sakit dapat dilakukan dengan mengompres kelopak mata menggunakan kain yang dicelupkan ke air hangat.

Hordeolum atau bintitan adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja di segala usia, baik orang dewasa maupun anak-anak.

Jenis Bintitan

1. Bintitan eksternal

Hordeolum eksternal adalah jenis yang paling umum dan terjadi di luar kelopak mata. Jenis bintitan ini disebabkan oleh adanya infeksi pada kelenjar Zeis atau Moll pada mata. Kelenjar zeis dan kelenjar getah bening terletak di pangkal bulu mata, baik bagian atas maupun bawah. Itulah sebabnya, hordeolum eksternal bisa terjadi pada kelopak mata atas ataupun bawah. Benjolannya akan terlihat mengarah ke sisi luar.

2. Bintitan bagian dalam

Bintitan internal adalah benjolan kecil yang terjadi di dalam kelopak mata. Kebanyakan hordeolum internal muncul di kelenjar minyak pada jaringan kelopak mata Anda (kelenjar meibom). Hordeolum jenis ini biasanya akan muncul pada kelopak mata atas. Benjolan mengarah ke sisi dalam sehingga kelopak mata perlu dibuka untuk dapat melihat benjolan dengan lebih jelas.

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena infeksi ini, yaitu: 

  • Sering menyentuh mata dengan tangan yang belum dicuci.
  • Memasukkan lensa kontak tanpa mendisinfeksi secara menyeluruh atau mencuci tangan terlebih dahulu.
  • Membiarkan riasan mata semalaman.
  • Menggunakan kosmetik lama atau kadaluarsa.
  • Memiliki blefaritis, yakni peradangan kronis di sepanjang tepi kelopak mata.
  • Mengidap rosacea, yaitu suatu kondisi kulit yang ditandai dengan kemerahan pada wajah.
  • Memiliki kondisi kulit tertentu, seperti jerawat rosacea atau ketombe (dermatitis seboroik).
  • Mengidap diabetes.
  • Memiliki kulit kering.
  • Sedang mengalami perubahan hormonal.
  • Memiliki kadar lipid yang tinggi (kolesterol jahat).

Gejala Bintitan

  • Tanda dan gejalanya meliputi:
  • Benjolan merah di kelopak mata yang mirip dengan bisul atau jerawat.
  • Sakit kelopak mata.
  • Kelopak mata bengkak.
  • Kondisi lain yang bisa jadi penyebab peradangan pada kelopak mata adalah kalazion. 
  • Kalazion terjadi ketika ada penyumbatan di salah satu kelenjar minyak kecil di dekat bulu mata.
  • Tidak seperti bintitan, kalazion biasanya tidak menyakitkan dan cenderung paling menonjol di sisi dalam kelopak mata. 
  • Namun, perawatan untuk kedua kondisi tersebut serupa. Kebanyakan kondisi ini tidak berbahaya bagi mata dan tidak akan memengaruhi kemampuan untuk melihat dengan jelas. 

Pengobatan Bintitan

Beberapa langkah sederhana berikut ini bisa kamu coba untuk mengurangi gejala dan rasa tidak nyaman akibat bintitan:

  • Menjaga kebersihan mata, dengan cara mencuci kelopak mata di area yang terkena dengan sabun berbahan lembut.
  • Menghindari pemakaian kosmetik mata sampai benar-benar sembuh.
  • Mengompres kelopak mata dengan air hangat. Lakukan 2–4 kali sehari dengan handuk yang sudah kamu rendam air hangat dengan durasi 5-10 menit.
  • Hindari penggunaan lensa kontak sampai benar-benar sembuh.
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri tanpa resep, seperti paracetamol, untuk meredakan rasa sakit pada mata.

Kondisi yang mulai mengganggu dan ada gejala lain yang menyertai sama sekali tidak boleh kamu abaikan. Segera hubungi dokter jika:

  • Kondisi tidak mulai membaik setelah 48 jam
  • Kemerahan dan pembengkakan melibatkan seluruh kelopak mata atau meluas ke pipi atau bagian lain dari wajah.

Segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk melakukan pemeriksaan dan menentukan penanganan yang tepat.

Referensi:

Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Stye.

Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Stye.

Medical News Today. Diakses pada 2023. Stye.

Categories