Mengenal Tentang Obesitas
Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan atau abnormal yang dapat mengganggu kesehatan. Hal tersebut terjadi karena asupan kalori yang lebih tinggi dibandingkan kalori yang digunakan. Penderita obesitas semakin banyak ditemui akhir-akhir ini di Indonesia.
Obesitas meningkatkan resiko munculnya berbagai macam penyakit degeneratif dan kelainan metabolik seperti darah tinggi, kencing manis, jantung koroner, stroke, perlemakan hati, radang sendi, dan meningkatnya resiko terkena kanker. Kualitas tidur juga dapat terganggu akibat munculnya sleep apnea. Sleep apnea adalah gangguan tidur yang terjadi akibat adanya periode henti nafas sementara yang berulang saat tidur.
Pengukuran obesitas dapat menggunakan berbagai macam cara. Salah satu cara yang termudah dan termurah untuk mengetahui apakah kita mengalami obesitas atau tidak adalah dengan mengukur IMT (indeks massa tubuh). Seseorang dikatakan obesitas jika memiliki nilai IMT 30 atau lebih menurut standar WHO.
Faktor – faktor pemicu obesitas antara lain :
- Kalori yang berlebih dan kurangnya aktivitas fisik
- Pola makan. Sering konsumsi makanan yang padat kalori seperti fast food.
- Aktifitas fisik. Jarang berolah raga dan kurangnya aktivitas fisik.
- Faktor psikologis. Makan saat bosan, untuk meredakan rasa tidak nyaman yang muncul akibat cemas, marah. Makan atau minum manis saat sedang stress.
- Faktor Genetik. Jika kedua orang tua tidak obesitas, kemungkinan anak terkena obesitas 14%. Jika salah satu orang tua obesitas, kemungkinan anak terkena obesitas 40%. Jika kedua orang tua menderita obesitas, kemungkinan anak terkena obesitas 80%.
- Faktor usia. Saat usia bertambah, maka kinerja sistem metabolisme akan menurun. Hal ini menyebabkan lemak menjadi lebih cepat tersimpan.
- Gangguan hormon. Penyakit yang menyebabkan gangguan hormonal seperti hipotiroid, cushing syndrome.
- Efek samping obat. Efek samping dari penggunaan obat-obatan seperti steroid, insulin, obat anti depresi, dll.
Cara mengelola obesitas, yaitu :
- Konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang
- Aktivitas fisik dan olahraga yang cukup
- Menghitung kebutuhan kalori agar dapat melakukan diet defisit kalori
- Membatasi konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula dan lemak
Prinsip pengelolaan obesitas adalah mengatur keseimbangan energi, dimana energi dan kalori yang masuk harus lebih rendah daripada yang keluar atau dibutuhkan. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan kalori, tubuh tidak hanya menggunakan kalori yg diasup tetapi juga dari pembakaran jaringan lemak yang berlebih.
Proses menurunkan berat badan bukan hal yang mudah. Yang paling penting adalah harus ditanamkan dalam diri bahwa gaya hidup sehat harus dilakukan secara konsisten dan seterusnya, bila berat badan turun itu adalah bonus dari gaya hidup sehat. Pola hidup sehat harus dibuat senyaman mungkin sesuai kondisi keseharian kita, dan adanya support dari keluarga dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh, terutama untuk mencegah rebound (kembalinya berat badan menjadi seperti semula setelah sukses berdiet, akibat balas dendam mengerem semua hal yang tidak boleh dilakukan/dimakan selama proses diet).
Sahabat Hermina Solo, ingin berkonsultasi atau memiliki keluhan dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Admin kami 0821-3552-2454.