sleepparalysis, dewasa, anak

Mitos Atau Fakta, Ketindihan Saat Tidur itu Ulah Mahluk Halus ?

Pernahkah anda merasa ada sesuatu yang menekan anda saat Anda tidur sehingga tubuh anda tidak bisa bergerak? Nah, ketindihan dalam dunia medis disebut dengan sleep paralysis. Ketindihan atau Sleep paralysis adalah keadaan transisi yang terjadi ketika seseorang mengalami kelumpuhan sementara untuk bereaksi, bergerak atau berbicara ketika tertidur (hypnagogic) atau saat bangun dari tidur (hypnopompic). Sleep paralysis ditandai dengan ketidakmampuan orang tersebut untuk menggerakan otot saat tidur.

Fakta tentang Ketindihan atau Sleep Paralysis :

Kondisi ini sering dianggap sebagai fenomena mistis. Faktanya, ketindihan atau sleep paralysis terjadi karena mekanisme otak dan tubuh  tumpang tindih dan tidak bekerja secara harmonis saat Anda tertidur, sehingga dapat menyebabkan Anda terbangun di tengah siklus REM.. Siklus REM adalah tahap tidur terdalam, saat semua otot  dalam keadaan rileks.

 Oleh karena itu, ketika Anda tiba-tiba terbangun  sebelum siklus REM selesai, otak belum siap  mengirimkan sinyal bangun sehingga tubuh masih  setengah terjaga. Inilah sebabnya mengapa Anda akan "lumpuh" untuk sementara.

Kenali gejalanya :

 Gejala utama ketindihan atau sleep paralysis sebenarnya sederhana. Pasien tidak dapat bergerak atau berbicara bahkan setelah bangun tidur . Namun terkadang fenomena tidur ini juga menunjukkan gejala lain seperti :

  1. Kesulitan bernapas karena sesak dada.

  2. Halusinasi seolah-olah  ada seseorang atau sesuatu di dekatnya.

  3. Masih bisa menggerakkan bola mata. Ada orang yang masih bisa membuka mata  saat mengalami ketindihan atau sleep paralysis, namun ada pula yang tidak.

  4. Merasa ketakutan

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ketindihan atau Sleep Paralysis, antara lain :

  • Tidak bisa tidur

            Misalnya, sering begadang dan jadwal tidur yang tidak teratur karena jet lag bisa menyebabkan ketindihan atau sleep paralysis.

  • Psikosis atau gangguan mental

          Ketindihan atau sleep paralysis sering kali terjadi pada orang yang sedang merasa depresi atau stres. Hal ini juga  didukung oleh berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa  sleep paralysis umumnya terjadi pada penderita gangguan jiwa, seperti skizofrenia.

  •  Tidur telentang

 Beberapa ulasan menyebutkan bahwa posisi tidur menjadi salah satu penyebab ketindihan atau sleep paralysis , terutama tidur telentang.

  • Masalah tidur

Gangguan tidur seperti narkolepsi dan kram kaki mendadak di malam hari dapat mengganggu tidur REM sehingga berpotensi menyebabkan Ketindihan atau sleep paralysis.

Bagaimana cara menghadapinya?

Jika Anda mengalami kelumpuhan tidur, jangan panik. Sebab menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Psychological Science, gangguan panik saat  terjadi kelumpuhan tidur justru menyebabkan seseorang semakin depresi.

Cara mengatasi ketindihan atau sleep paralysis :

 Berikut tips saat anda mengalami ketindihan atau sleep paralysis :

  1. Jangan panik dan usahakan tetap tenang, tarik napas dalam-dalam dan bernapaslah sekuat tenaga beberapa kali. Kemudian cobalah memaksa tubuh Anda untuk bergerak, dimulai dari ujung jari tangan atau kaki sebagai penahan.

  2. Menjaga pola hidup sehat, seperti tidur yang cukup, rutin berolahraga, dan berhenti merokok atau minum minuman beralkohol..

  3. Lakukan latihan pernapasan sebelum tidur untuk mencegah ketindihan atau sleep paralysis

  4.  Atur jadwal tidur 7-8 jam sehari.

  5. Periksakan diri ke psikiater untuk mendapatkan pengobatan dengan  antidepresan untuk meningkatkan siklus tidur.

  6. Mengobati kondisi kesehatan mental yang mungkin berhubungan dengan ketindihan atau sleep paralysis.

  7. Hindari cahaya biru saat  ingin tidur.

  8.  Pastikan suhu ruangan tetap rendah.

Siapa Saja yang Bisa Terkena Kondisi Ini?

Orang dewasa dan anak-anak bisa mengalami sleep paralysis. Meskipun demikian, beberapa kelompok memiliki risiko yang lebih tinggi antara lain sebagai berikut :

·  Insomnia

·  Narkolepsi

·  Sering cemas dan resah

·  Depresi tinggi

·   Kelainan bipolar

·  Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau kelainan stress pasca trauma

Maka dari informasi diatas penyebab ketindihan atau sleep paralysis bukan karena mahluk halus , jin, setan atau mahluk tak kasat mata ya, sehingga hal ini mitos belaka. Faktanya ketindihan atau sleep paralysis terjadi karena ada beberapa fungsi tubuh kita yang terganggu. Apabila diperlukan anda bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis kedokteran jiwa atau Psikiater. Semoga artikel ini bermanfaat.

 

 

Categories