OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA

OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA

“Ngoroknya kenceng banget, pules banget tidurnya, pasti kecapean itu…!”

Obstructive sleep apnea adalah gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur, karena adanya obstruksi / sumbatan pada jalan napas secara teratur berulang. Salah satu cirinya adalah adanya dengkuran keras yang terkadang disertai dengan henti napas sesaat saat tidur. Saat bangun tidur, orang dengan OSA biasanya akan merasa sangat lelah karena tidurnya terganggu.

Selain itu, OSA dapat menyebabkan penurunan oksigen di dalam tubuh yang dapat membuat tekanan dan volume darah yang tinggi, nadi yang cepat, inflamasi dan stress hingga berisiko stroke serangan jantung yang dapat kematian mendadak.

Gejala OSA dapat dikenali pada pagi, siang hari dan malam hari

Pagi / siang hari

Malam hari

Sakit kepala di pagi hari

Mendengkur dengan keras secara terus menerus

Merasakan kantuk di siang hari atau daytime sleepiness

Mengalami jeda dalam bernapas

Buruk dalam berkonsentrasi

Tersedak atau terengah – engah saat tidur

Irritability atau cepat merasa marah

Merasa gelisah saat tidur

Tertidur saat melakukan aktivitas rutin

Sering ke kamar mandi selama waktu mandi

Penderita sleep apnea merupakan 80% pasien obesitas atau kegemukan, dan bisa terjadi mulai dari anak – anak hingga dewasa.

Penyebab Sleep Apnea

Sleep apnea disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa jenis sleep apnea menurut penyebabnya:

  • Obstructive sleep apnea
    Obstructive sleep apnea terjadi ketika otot di belakang tenggorokan terlalu rileks. Kondisi ini membuat saluran pernapasan menyempit atau menutup saat menarik napas, misalnya karena lidah tertelan.
  • Central sleep apnea
    Central sleep apnea terjadi ketika otak tidak dapat mengirimkan sinyal dengan baik ke otot yang mengontrol pernapasan. Hal ini menyebabkan penderita tidak bisa bernapas selama beberapa waktu.
  • Complex sleep apnea
    Sleep apnea jenis ini merupakan gabungan dari obstructive sleep apnea dan central sleep apnea.

Faktor risiko sleep apnea

Apnea tidur dapat terjadi pada siapa saja, bahkan pada anak-anak. Namun, seseorang akan lebih berisiko terserang sleep apnea jika memiliki beberapa faktor risiko di bawah ini:

  • Berjenis kelamin laki-laki
  • Berusia 40 tahun ke atas
  • Memiliki amandel dan lidah yang besar atau rahang yang kecil
  • Terdapat hambatan di hidung akibat tulang hidung yang bengkok
  • Memiliki penyakit alergi atau gangguan sinus
  • Mengonsumsi minuman beralkohol atau kecanduan alkohol
  • Mengonsumsi obat tidur
  • Merokok

Selain gejala yang muncul saat tidur, penderita sleep apnea juga bisa merasakan keluhan setelah bangun dari tidur, antara lain:

  • Terbangun dengan mulut yang terasa kering
  • Sakit kepala ketika baru bangun tidur
  • Merasa sangat mengantuk di siang hari
  • Sulit berkonsentrasi, belajar, atau mengingat sesuatu
  • Mengalami perubahan mood dan mudah marah
  • Mengalami penurunan libido

Melakukan konsultasi ke dokter jika Sahabat Hermina mengalami gejala di atas atau apabila orang lain mengatakan bahwa Sahabat Hermina mengalami hal tersebut atau merasa kualitas menjadi menurun.

Categories