ayah dan ibu, lansia

Panduan Mencegah Glaukoma: Dari Gaya Hidup Sehat hingga Deteksi Dini

Glaukoma merupakan sekelompok gangguan mata dimana terjadi kerusakan saraf optik, sehingga menyebabkan gangguan lapang pandang, kehilangan penglihatan bahkan kebutaan. Kerusakan ini disebabkan utamanya oleh tekanan tinggi pada bola mata. Glaukoma dapat terjadi pada semua usia, tetapi lebih sering terjadi pada usia tua. Penyakit ini bisa terjadi tanpa gejala pada tahap awal, sehingga deteksi dini sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Adakah cara untuk mencegah glaukoma? Selengkapnya baca di sini!

Glaukoma memiliki gejala antara lain : lapang pandang menyempit, penglihatan kabur, mata merah, dan nyeri pada mata. Sebelum tanda atau gejala terlihat, waspada terhadap faktor risiko berikut:
1. Memiliki tekanan bola mata yang tinggi (tekanan intraokular).
2. Berusia di atas 60 tahun.
3. Memiliki riwayat keluarga glaukoma.
4. Memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan anemia sel sabit.
5. Memiliki kornea yang tipis di bagian tengah.
6. Mengalami rabun jauh.
7. Pernah mengalami cedera mata atau jenis operasi mata tertentu.
8. Minum obat kortikosteroid atau penggunaan obat tetes mata untuk waktu yang lama.

Langkah-langkah perawatan dapat membantu Sahabat Hermina mendeteksi glaukoma pada tahap awal untuk mencegah kehilangan penglihatan atau memperlambat perkembangannya. Berikut adalah cara untuk mencegah glaukoma:

1. Pemeriksaan Mata Rutin
Deteksi dini adalah kunci utama dalam mencegah glaukoma. Pemeriksaan mata menyeluruh membantu mengidentifikasi peningkatan tekanan bola mata atau tanda-tanda awal kerusakan saraf optik. Disarankan untuk menjalani pemeriksaan mata setiap 2-4 tahun mulai usia 40 tahun, dan setiap 1-2 tahun setelah usia 60 tahun, terutama bagi individu dengan riwayat keluarga glaukoma atau faktor risiko lainnya.
2. Menjaga Pola Makan dan Gizi
Nutrisi yang baik memainkan peran penting dalam kesehatan mata. Konsumsi makanan kaya antioksidan, seperti sayuran hijau (bayam, kale), buah-buahan yang kaya vitamin C, serta ikan berlemak yang mengandung omega-3, dapat membantu melindungi saraf optik dari kerusakan. Hindari konsumsi garam berlebih yang dapat meningkatkan tekanan darah. Batasi konsumsi teh dan kopi karena kandungan kafein yang dapat menjadi salah satu risiko glaukoma.
3. Aktivitas Fisik Teratur
Olahraga ringan hingga sedang, seperti jalan kaki dapat membantu mengurangi tekanan bola mata. Aktivitas ini juga mendukung sirkulasi darah yang sehat ke saraf optik, sehingga menjaga fungsinya.
4. Mengelola Stres
Stres yang berlebihan dapat memengaruhi tekanan intraokular. Praktik meditasi atau teknik relaksasi lainnya dapat membantu menjaga tekanan mata tetap stabil dan mendukung kesehatan mata secara keseluruhan.
5. Hindari Penggunaan Obat Tanpa Resep Dokter
Penggunaan steroid dalam jangka panjang, baik dalam bentuk obat tetes mata atau tablet, dapat meningkatkan risiko glaukoma. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat semacam ini, terutama jika Sahabat Hermina memiliki faktor risiko glaukoma.
6. Pantau Faktor Risiko
Individu dengan riwayat keluarga glaukoma, tekanan darah tinggi, diabetes, atau usia di atas 60 tahun memiliki risiko lebih tinggi. Jika Sahabat Hermina termasuk dalam kelompok ini, tingkatkan kewaspadaan dengan pemeriksaan mata lebih sering.


Meski glaukoma tidak dapat sepenuhnya dicegah, langkah-langkah ini dapat mengurangi risiko perkembangannya dan memperlambat kerusakan saraf optik. Konsultasi rutin dengan dokter mata spesialis mata di RSU Hermina Pandanaran. Perubahan gaya hidup adalah investasi terbaik untuk melindungi penglihatan di masa depan.

Ditulis dan Ditinjau oleh : dr. Amalia Budhi Hapsari, Sp.M
Referensi : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/glaucoma/symptoms-causes/syc-20372839 

Categories