paru-paru

PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK BUKAN PENYAKIT BIASA, SIMAK PENYEBABNYA !

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit yang ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran napas yang tidak sepenuhnya dapat kembali normal. Hambatan aliran udara ini bersifat progresif.  Hal ini biasanya disebabkan oleh paparan yang signifikan terhadap partikel dan gas yang berbahaya.

 

APA YANG DAPAT MENYEBABKAN PPOK?

Faktor risiko yang paling sering menyebabkan PPOK adalah merokok. Namun orang yang bukan perokok juga dapat mengalami PPOK karena PPOK merupakan akibat dari paparan jangka panjang terhadap partikel atau gas yang berbahaya, disertai dengan faktor inang seperti faktor genetik, hipersensitivitas (reaksi alergi berlebih) saluran napas, dan pertumbuhan paru yang kurang baik sejak kecil.

 

Faktor risiko PPOK:

  • Merokok
  • Polusi udara dalam rumah
  • Paparan pekerjaan
  • Polusi udara luar rumah
  • Faktor genetik
  • Faktor usia dan jenis kelamin
  • Faktor pertumbuhan dan perkembangan paru
  • Status sosial ekonomi
  • Riwayat asma atau hipereaktivitas saluran napas
  • Bronkitis kronik
  • Infeksi

 

BAGAIMANA GEJALA PPOK?

Keluhan utama PPOK tentunya berkaitan dengan masalah pernapasan. Keluhan pernapasan ini harus diperiksa dengan teliti karena seringkali dianggap sebagai gejala yang biasa terjadi pada proses penuaan.

  • Batuk kronik adalah batuk hilang timbul selama 3 bulan yang tidak hilang dengan pengobatan yang diberikan
  • Berdahak kronik, kadang penderita menyatakan hanya berdakhak terus menerus tanpa disertai batuk
  • Sesak napas terutama saat melakukan aktivitas. Seringkali penderita sudah mengalami adaptasi dengan sesak napas yang bersifat progresif lambat sehingga sesak ini tidak dikeluhkan.

 

BAGAIMANA PENEGAKAN DIAGNOSIS PPOK?

Tujuan dari penegakan diagnosis PPOK yaitu untuk menentukan derajat keterbatasan aliran udara. Keterbatasan aliran udara ini berdampak terhadap status kesehatan penderita dan risiko yang akan terjadi kedepannya. Risiko yang dimaksud seperti kemungkinan eksaserbasi (serangan akut), perlu atau tidaknya di rawat di Rumah Sakit, bahkan sampai kemungkinan gagal napas yang dapat menyebabkan kematian. Akhirnya risiko ini akan menjadi acuan dokter dalam menentukan terapi.

Keterbatasan aliran udara dapat diketahui dengan pemeriksaan spirometri. Spirometri adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur secara obyektif kapasitas atau fungsi paru pada pasien dengan indikasi medis. Selain itu pemeriksaan radiologi seperti rontgen toraks juga dapat dilakukan. Pada pasien dengan kondisi eksaserbasi akut, analisis gas darah dapat diperiksa untuk melihat kemungkinn terjadi gagal napas pada pasien.

 

BAGAIMANA PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN UNTUK PPOK?

Berhenti merokok adalah kunci dari pengobatan dan pencegahan PPOK. Selain itu dokter akan memberikan terapi farmakologi seperti pemberian bronkodilator, kortikosteroid, mukolitik, antibiotik, dan anti inflamasi berdasarakan derajat klinis pasien. Obat-obatan ini ada yang berfungsi sebagai pelega dan pengontrol yang artinya pengobatan PPOK tidak hanya diberikan pada fase akut atau eksaserbasi, namun juga diperlukan untuk maintenance. Penggunaan obat-obatan dengan tepat dan sesuai saran dokter dapat mencegah eksaserbasi. Selain itu dokter akan memberikan edukasi untuk menyesuaikan keterbatasan aktivitas, pengurangan pajanan faktor risiko, keseimbangan nutrisi, dan rehabilitasi agar PPOK dapat terkendali.

 

KAPAN HARUS KE DOKTER?

Bila anda mengalami batuk lama disertai dengan dahak dan rasa sesak napas segera periksakan diri anda ke dokter, meskipun gejala tersebut tidak spesifik mengarah ke PPOK, namun konsultasi kepada ahlinya diperlukan untuk menegakkan diagnosis, menyingkirkan kemungkinan lain, dan mendapatkan terapi yang tepat.

 

oleh : dr. Selvia Oktaviani Agustine

Ditinjau oleh : dr. Hery Irawan, SpP

(sumber: Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD). 2019. Pocket Guide to CPOD Diagnosis, Management, and Prevention.)

Categories