Performa Merasa Terganggu? Begini Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi didefinisikan sebagai ketidakmampuan yang menetap dalam mendapatkan dan mempertahankan ereksi untuk mendapatkan performa seksual yang memuaskan. Gangguan disfungsi ereksi dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien dan pasangan serta memiliki efek psikososial yang menggangu bagi kehidupan pasien.
Gangguan ereksi juga dapat menjadi faktor prediksi kemungkinan terjadinya masalah kardiovaskular di masa yang akan datang, seperti serangan jantung ataupun penyakit stroke.
Sebuah laporan dari Amerika Serikat menyebutkan gangguan ereksi kira kira mempengaruhi 30 juta pria sehingga merupakan masalah yang cukup umum terjadi.
Faktor resiko yang dapat menyebabkan gangguan ereksi
Beberapa faktor resiko yang dikaitkan dengan gangguan disfungsi ereksi antara lain , penuaan, diabetes melitus atau sakit gula, dislipedemia atau gangguan kolesterol, hipertensi, penyakit kardiovaskular, kurang olahraga serta merokok. Selain itu terdapat beberapa obat obatan juga dapat berpengaruh pada kualitas ereksi. Riwayat operasi terutama pada daerah selangkangan, riwayat operasi urologi sebelumnya, juga dapat menjadi penyebab gangguan ereksi. Faktor psikologis juga dapat berperan dalam menyebabkan gangguan ereksi pada pria.
Apa yang akan dilakukan untuk mendiagnosis?
Langkah pertama yang dilakukan oleh dokter anda dalam menangani masalah gangguan ereksi adalah dengan melakukan anamnesis atau wawancara mendalam tentang riwayat kesehatan sebelumnya.
Melalui anamnesis ini akan dicari tentang faktor resiko pada pasien, riwayat operasi, serta penggunaan kuesioner untuk menilai keparahan dari gangguan ereksi.
Pemeriksaan laboratorium juga akan dikerjakan untuk mencari penyakit dasar yang mungkin terlewat dari anamnesis serta menilai profil hormonal pasien.
Selain itu dapat juga dikerjakan tes sederhana seperti tes prangko atau menggunakan Rigiscan untuk menilai kemampuan ereksi saat tidur malam.
Bagaimana jika sudah terdiagnosis dengan gangguan ereksi?
Urolog anda akan memberikan beberapa anjuran atau terapi untuk dilaksanakan, yang pertama adalah perubahan pola hidup, dimana pasien diharapkan menjauhi hal-hal yang dapat menyebabkan gangguan ereksi, semisal gaya hidup sedenter. Rutin olahraga aerobik untuk membantu kelancaran peredaran darah serta meningkatkan vitalitas secara umum. Dapat juga dikombinasikan dengan olahraga beban ringan untuk meningkatkan massa otot serta meningkatkan kualitas hormon laki-laki testosteron.
Pengobatan dengan menggunakan obat obatan juga dapat diberikan berbarengan dengan perubahan gaya hidup. Umumnya obat obatan yang diberikan adalah golongan Phospodiesterase-5 (PDE5) Inhibitor. Namun pada pasien dengan riwayat obat obatan jantung harus berhati hati dengan penggunaan obat jenis ini karena dapat mengkibatkan efek samping berat.
Jika pengobatan dengan PDE-5 tidak membuahkan hasil, dapat dilakukan metode non obat seperti penggunaan alat vakum atau suntikan secara intracavernosa. Bahkan dapat pula dilakukan pemasangan implan penis pada kasus-kasus yang tidak responsif pada terapi yang telah disebutkan sebelumnya.
Selain mengatasi masalah utama, urolog anda juga akan melakukan konsultasi untuk mengatasi penyakit dasar yang diperkirakan turut menyebabkan gangguan ereksi, seperti konsultasi dengan ahli penyakit dalam untuk mengatasi diabetes atau gangguan kolesterol, konsultasi dengan ahli jiwa untuk mengevaluasi dan mengatasi peyebab psikologis.
Langkah terbaik adalah mencegah
Bagi laki-laki langkah terbaik adalah mencegah terjadinya gangguan ereksi, hal ini dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan secara umum. Menghentikan rokok, mulai berolahraga teratur, mengurangi makanan yang digoreng serta mengurangi asupan kalori akan sangat membantu dalam mencegah disfungsi ereksi.
Gangguan ereksi bukanlah hal yang tabu untuk dibicarakan dan dapat diatasi dengan baik jika diketahui secara lebih dini. Segera hubungi ahli urologi terdekat untuk mendiskusikan jika anda memiliki masalah dengan ereksi
Sekilas tentang Ahli Urologi
Umumnya ahli urologi dikaitkan dengan batu saluran kemih, prostat maupun gangguan berkemih. Namun ilmu urologi sudah berkembang pesat sehingga tidak hanya menangani masalah batu namun juga dapat menangani masalah-masalah pada laki-laki termasuk gangguan ereksi, ejakulasi prematur, gangguan kesuburan pada laki-laki.