ayah dan ibu, anak, lansia

Periksa Mata Sejak Dini, Kapan Seharusnya Mulai Dilakukan?

Mata adalah salah satu organ penting bagi kehidupan manusia. Mata berfungsi sebagai organ untuk melihat warna warni dunia, serta interaksi secara sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

 

Seberapa sering kita melakukan pemeriksaan mata dengan tujuan untuk mendapatkan pengelihatan optimal? Gangguan penglihatan dapat dialami oleh anak-anak dan orang dewasa bahkan sampai lanjut usia. Gangguan penglihatan memberi dampak negatif tidak hanya terhadap individu tetapi juga keluarga, bahkan dapat menyebabkan kebutaan.

 

Mengapa skrining penglihatan secara teratur sangat penting? Penglihatan yang baik adalah kunci kecerdasan anak dan akan menunjang kesuksesan anak di sekolah. Pada anak sistem penglihatan belum terbentuk dengan sempurna, dibutuhkan penglihatan yang baik dan seimbang dari kedua mata untuk menunjang perkembangan pusat penglihatan di otak anak.

 

Saat mata anak tidak dapat mengirimkan gambar dengan jelas ke otak, penglihatan mereka dapat menjadi terbatas. Bila masalah penglihatan dapat diketahui sejak dini, tatalaksana akan menjadi lebih efektif dan pusat penglihatan di otak anak dapat tumbuh dengan maksimal.

 

Kapan dan bagaimana pemeriksaan mata dilakukan? Pemeriksaan mata anak perlu dilakukan sejak bayi hingga usia sekolah. The American Academy of Ophtalmology (AAO) dan American Association for Pediatric Ophtalmology and Strabismus (AAPOS), merekomendasikan sejumlah pemeriksaan sebagai berikut:

  • 0 hari-1 bulan: Dapat dilakukan pemeriksaan pada bagian mata luar. Pemeriksaan mata dilakukan dengan cara menyorotkan cahaya atau lampu senter ke arah mata bayi. Bila bayi tampak merasa silau cahaya terang tersebut, kemungkinan matanya normal. Sebaliknya, bila tak merasa silau kemungkinan mengalami gangguan mata. Untuk bayi prematur, berisiko tinggi, memiliki tanda abnormalitas, dan memiliki riwayat penyakit mata dalam keluarga, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh.
  • 1 bulan-1 tahun: Pada anak yang tidak tampak memiliki kelainan, skrining harus dilakukan saat usia anak antara 6 bulan sampai satu tahun.
  • 3-5 tahun: Pada usia 3-5 tahun, penglihatan dan kesimetrisan mata anak harus dinilai. Ketajaman penglihatan mata harus dinilai sesegera mungkin saat anak sudah dapat bekerjasama menggunakan grafik pemeriksaan mata. Bila dicurigai terdapat strabismus, amblyopia, kelainan refraksi, atau masalah fokus lain, anak harus mendapat pemeriksaan menyeluruh.
  • Usia sekolah: Sebelum memasuki usia sekolah atau kapanpun saat dicurigai adanya masalah pada mata, mata anak harus diperiksakan. Mata minus adalah kelainan yang paling sering dijumpai. Bila dicurigai adanya ketidaksimetrisan mata atau masalah lain, anak harus diperiksa secara menyeluruh oleh dokter mata.

 

Jika tidak ada gejala penyakit mata dan tidak ada riwayat keluarga dengan masalah penglihatan, tes mata bisa dilakukan ulang setiap satu atau dua tahun sekali. Atau lakukan tes mata sesuai saran dari dokter mata.

 

Selain itu, Sahabat Hermina diwajibkan lebih sering melakukan pemeriksaan mata apabila memiliki kondisi khusus, seperti:

  • Menggunakan kacamata atau lensa kontak
  • Menderita diabetes dan hipertensi
  • Riwayat penyakit keluarga dengan gangguan penglihatan dan kebutaan. Contoh: glaukoma, rabun senja, riwayat mata minus tinggi
  • Mengonsumsi obat yang dapat menimbulkan efek samping pada mata, seperti obat steroid, diuretik, antihistamin, antidepresan, atau pil KB

 

Segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan mata bila merasakan keluhan-keluhan sebagai berikut:

  • Salah satu atau kedua mata menonjol atau membengkak
  • Mata merah dan terasa nyeri yang tak kunjung membaik
  • Mata mudah merasa silau atau lebih sensitif terhadap cahaya
  • Pandangan kabur atau buram
  • Penglihatan ganda atau berbayang
  • Banyak mengeluarkan air mata
  • Mata Kering
  • Cedera pada mata
  • Kelopak mata sulit dibuka atau ditutup

 

Keluhan-keluhan pada mata di atas menandakan bahwa terdapat penyakit mata yang harus segera diobati oleh dokter. Segera konsultasikan kesehatan mata Sahabat Hermina pada dokter spesialis mata RS Hermina Pandanaran.

 

Tak hanya dengan melakukan periksa mata secara berkala, menjaga kesehatan mata juga perlu dilakukan dengan beberapa langkah lainnya, seperti dengan menjalani pola hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara teratur, menggunakan alat pelindung mata (misalnya kacamata hitam atau goggles) saat bekerja atau beraktivitas di luar ruangan, serta berhenti merokok. Tetap jaga kesehatan mata dengan melakukan pemeriksaan secara rutin, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.

 

Categories