Seberapa Pentingkah Sunat Bagi Kesehatan ?
Halo Sahabat Hermina,
Sunat adalah proses pelepasan kulup atau kulit yang menyelubungi ujung penis. Tak hanya pada orang dewasa dan anak-anak, sunat atau sirkumsisi juga bisa dilakukan terhadap bayi.
Di Indonesia, proses ini umumnya dilakukan saat anak laki-laki memasuki usia sekolah dasar atau sekitar 6–10 tahun. Semakin tua usia anak laki-laki atau pria yang disunat, semakin bertambah juga risiko, tingkat kerumitan, dan lama proses penyembuhannya.
Manfaat Sunat Bagi Kesehatan
Selain perintah agama, juga terdapat beberapa manfaat sunat dari sisi medis khususnya bagi kesehatan pria. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), penis yang dikhitan memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan risikonya.
Sebaliknya, penis yang tidak disunat memiliki sejumlah risiko bagi kesehatan. Salah satunya, rentan terhadap perkembangan bakteri. Hal ini lantaran kulit kulup yang tidak diangkat dapat membuat kotoran menumpuk, jika dibiarkan terus menerus hal ini dapat mengancam risiko kesehatan bagi organ reproduksi pria.
Berikut manfaat khitan bagi pria yang perlu Anda ketahui.
- Mengurangi risiko infeksi saluran kemih
Salah satu manfaat sunat bagi pria adalah mengurangi risiko penyakit infeksi saluran kemih. Penelitian yang diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal menerangkan jika anak laki-laki yang dikhitan memiliki risiko yang lebih sedikit mengalami infeksi saluran kemih dibandingkan anak laki-laki yang tidak dikhitan.
Selain itu, sebuah penelitian dari sumber yang sama mengungkapkan jika risiko infeksi sekitar 88 persen lebih rendah pada anak laki-laki yang disunat.
- Menurunkan risiko penyakit menular seksual
Salah satu manfaat sunat khitan untuk menjaga kesehatan alat reproduksi adalah dapat menurunkan risiko penyakit menular seksual. Pria yang tidak melakukan khitan memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS, HPV, sifilis, herpes.
- Mencegah risiko kanker prostat
Sebuah penelitian yang diterbitkan BJU International mengungkapkan bahwa sunat memiliki efek perlindungan terhadap risiko kanker prostat. Studi tersebut menemukan bahwa pria yang dikhitan ketika menginjak usia dari 35 tahun dapat menurunkan risiko kanker prostat sebesar 45%.
Bagi pria atau anak laki-laki yang dikhitan pada usia 1 tahun pasca lahir dapat menurunkan risiko kanker prostat sebesar 14%. Hal ini tentu sangat berdampak bagi kesehatan organ reproduksi pria.
4. Mencegah penyakit balanitis
Balanitis merupakan penyakit kelamin yang menyerang organ reproduksi pria. Balanitis adalah radang pada ujung kepala penis dan balanoposthitis yang merupakan radang pada kepala penis dan kulup.
Langkah Perawatan Setelah Sunat
Setelah disunat, penis umumnya akan berwarna merah, memar, dan bengkak. Luka sunat pada bayi memerlukan waktu sekitar 10 hari untuk sembuh, sedangkan luka sunat pada anak-anak dan pria dewasa memerlukan waktu setidaknya sebulan untuk sembuh.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh orang yang baru disunat agar luka bisa cepat sembuh, yaitu:
- Gunakan celana yang longgar atau sarung untuk menghindari gesekan dengan penis.
- Rutin kontrol ke dokter untuk merawat luka dan selalu perhatikan kebersihan alat kelamin untuk menghindari infeksi. Anda boleh mandi setelah diperbolehkan dokter, tetapi hindari mandi dengan cara berendam.
- Konsumsi obat pereda sakit untuk mengurangi nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen. Terkadang, dokter juga akan meresepkan antibiotik untuk mencegah infeksi setelah sunat.
- Hindari aktivitas atau olahraga berat, misalnya bersepeda, latihan beban, atau joging. Untuk anak yang baru disunat, pastikan ia tidak terlalu banyak bermain atau bergerak terlebih dahulu.
- Pria dewasa yang melakukan sunat tidak dianjurkan melakukan hubungan seksual selama sekitar 4–6 minggu atau hingga luka sunat sembuh sepenuhnya.
Beberapa Risiko Sunat yang Perlu Diketahui
Meski bermanfaat bagi kesehatan, prosedur sunat tetap memiliki beberapa risiko, antara lain:
- Perdarahan, terutama pada pria yang memiliki gangguan pembekuan darah
- Infeksi
- Gangguan saluran kemih
- Kulit kulup mungkin terpotong terlalu pendek atau terlalu panjang
- Sisa kulup dapat menempel kembali ke ujung penis
Disarankan untuk segera menemui dokter atau pergi ke instalasi gawat darurat di rumah sakit terdekat jika Anda mengalami hal-hal berikut setelah disunat:
- Perdarahan sulit berhenti
- Keluar cairan bernanah atau berbau busuk dari ujung penis
- Proses buang air kecil masih terganggu hingga beberapa minggu setelah disunat
- Penis masih terlihat bengkak 2 minggu setelah disunat
- Demam
Sunat yang dilakukan segera setelah lahir, menunggu hingga sekolah, atau tidak disunat sama sekali, semuanya kembali pada keputusan masing-masing. Jika masih ragu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter Sub Spesialis Konsultan Bedah anak RS Hermina Mekarsari terkait kelebihan serta efek samping lain dalam prosedur sunat. Termasuk metode yang akan dipilih, apakah dengan pisau bedah, laser, atau sunat cincin.