Spina Bifida Akan Berdampak Ini Jika Tidak Dicegah
Apa sih penyakit spina bifida? Yuk Simak!
Spina bifida itu sebenarnya bukan penyakit baru, tetapi sudah ada bahkan sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Yang menjadi masalah adalah mungkin diantara kita ada yang tidak mengenali tenyata penyakit ini ada, nama penyakitnya apa, dan bahkan bisa dilakukan pencegahan seperti apa agar penyakit tidak terjadi. Secara medis, spina bifida adalah benjolan pada tulang belakang, biasanya diatas bokong dan muncul setelah lahir. Benjolan ini merupakan bagian dari saraf tulang belakang.
Jadi pada saat usia kehamilan 18 hari, tabung saraf mulai terbentuk dan memiliki ujung terbuka (neuropore) pada sisi bawah dan atas yang masih terbuka. Ujung tabung saraf bagian atas nantinya akan membentuk otak dan bagian bawah akan membentuk saraf tulang belakang. Pada saat usia kehamilan 24 hari, neuropore bagian bawah akan menutup. Kegagalan penutupan tabung saraf bagian bawah dari system saraf itu nantinya akan menjadi sebuah kelainan kongenital atau kelainan bawaan lahir yang disebut sebagai spina bifida.
Secara medis, spina bifida ada dua jenis yaitu spina bifida tertutup atau okulta dan spina bifida terbuka atau aperta. Dalam keadaan normal tulang belakang tertutup sempurna melindungi saraf tulang belakang. Pada spina bifida okulta terdapat defek tulang, tetapi tidak ada serabut saraf yang keluar melalui defek tulang tersebut. Pada spina bifida tulang belakang terbuka, terdapat defek tulang dan terdapat jaringan saraf yang keluar melewati defek tersebut.
Penyebab pasti dari spina bifida belum diketaui secara pasti, tetapi terdapat factor risiko diantaranya adalah deficit asam folat dan infeksi TORCH. Pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya kegagalan penutupan tabung bagian bawah saraf yang pada saat proses embriologi dalam rahim.
Deteksi dini spina bifida sejak lahir dapat dilakukan. Dengan pemeriksaan rutin prenatal care untuk mencegah penyakit dan antenatal care untuk mengetahui rencana tatalaksana penyakit harus dilakukan. Bayi-bayi yang lahir tidak disarankan untuk melahirkan secara normal, karena rentan benjolan bisa pecah. Jika benjolan tersebut pecah, maka cairan yang keluar adalah cairan otak, kuman dari luar dapat masuk dan menyebabkan infeksi. Jika hal tersebut terjadi, maka bayi harus segera dibawa ke rumah sakit dan harus ditangani oleh dokter bedah saraf, kemudia harus segera dilakukan operasi untuk menutupi luka benjolan yang sudah pecah. Jika tidak ditangani segera maka bayi dapat menderita meningitis, sepsis bahkan kematian.