saraf

Stroke dapat menyebabkan Disabilitas, Ini Gejala dan Tandanya

Stroke merupakan penyebab kematian nomor 2 paling banyak di seluruh dunia sehingga masih merupakan masalah yang belum teratasi. Stroke adalah suatu penyakit yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu. Terganggunya aliran darah ke otak ini dapat terjadi karena penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Aliran darah ke otak yang terganggu menyebabkan sebagian area otak tidak mendapat suplai oksigen yang cukup sehingga dapat terjadi kematian sel otak.

Adapun gejala dan tanda-tanda stroke :

1. Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan tiba-tiba

2. Gerak seluruh anggota tubuh melemah tiba-tiba

3. Bicara pelo/tiba-tiba tidak dapat bicara/tidak mengerti kata-kata/bicara tidak nyambung

4. Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh

5. Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba

6. Sakit kepala hebat tiba-tiba

Bila Anda mengalami gejala dan tanda diatas, segeralah ke Rumah Sakit untuk mendapatkan penanganan segera. Karena stroke dapat menyebabkan disabilitas tergantung pada bagian otak mana yang terganggu suplai darahnya. 2/3 penderita stroke mengalami disabilitas, 1 dari 3 penderita stroke mengalami afasia (gangguan bicara) dan 60% penderita stroke mengalami gangguan penglihatan.

Meski sudah melewati masa pengobatan, pasien stroke harus menjalani fase pemulihan. Pemulihan stroke membutuhkan waktu yang cukup lama, mulai dari beberapa minggu sampai bulan. Menurut National Stroke Association, 10% penderita stroke dapat hampir benar-benar sembuh, meskipun masih dapat memiliki gangguan yang sifatnya tidak terlalu parah. Akan tetapi bila tidak dilakukan pengobatan dengan baik dan teratur akan menyebabkan kecacatan permanen.

Karena fase pemulihan yang tidak singkat ini, maka sangat diperlukan dukungan dari keluarga dan orang terdekat pasien. Tidak sedikit penderita stroke mengalami depresi pasca-stroke yang ditandai dengan merasa sedih atau murung, kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari, kelelahan yang berkepanjangan, dan mengalami gangguan tidur selama lebih dari 2 minggu. Dampak depresi pasca-stroke dapat menghambat proses penyembuhan dan pemulihan, membuat pasien merasa dikucilkan dan dapat menyebabkan penurunan kemampuan kognitif seperti berpikir, pemahaman dan daya ingat.

Oleh karena itu, hal-hal yang bisa dilakukan terhadap penderita pasca-Stroke adalah meningkatkan kapasitas/ potensi diri untuk memunculkan rasa semangat, motivasi dan kepercayaan diri. Selain itu, hal yang penting juga adalah rutin kontrol ke dokter dan fisioterapi untuk memantau kondisi pemulihan pasien dan mencegah terjadinya serangan stroke ulang. Proses pemulihan ini melibatkan peran penting dari keluarga dan orang-orang terdekat pasien. Ayo bantu tingkatkan semangat pasien demi pemulihan stroke yang lebih baik!

Dibuat oleh : dr. Julia

Ditinjau oleh : dr. Titin Junaidi, Sp.N

Categories