Timpanoplasty

1. Apakah timpanoplasti itu?

Timpanoplasti adalah salah satu jenis operasi telinga dengan menutup gendang telinga yang berlubang. Timpanoplasti merupakan operasi telinga tengah yang bertujuan untuk memperbaiki sistem aerasi dari tuba eustachius sampai dengan tulang temporal serta memperbaiki sistem penghantaran mekanik gelombang suara dan menciptakan kondisi yang bersih dan kering.

2. Apakah tujuan operasi timpanoplasti?

Tujuan utama operasi ini adalah untuk eradikasi infeksi pada telinga tengah akibat gendang telinga yang berlubang. Penutupan gendang telinga yang berlubang diharapkan mengurangi resiko masuknya benda asing, bakteri dan materi lainnya dari luar telinga ke telinga tengah melalui liang telinga. Oleh karena itu, pada pasien yang gendang telinga berlubang tidak diperbolehkan berenang karena adanya resiko air yang tidak bersih masuk ke dalam telinga tengah yang menyebabkan infeksi berulang.

3. Ada berapa jenis operasi timpanoplasti?

Timpanoplasi ada 5 tipe berdasarkan kerusakan yang sudah terjadi pada telinga tengah, khususnya pada tulang pendengaran (maleus, inkus dan stapes). Berikut tipe timpanoplasti berdasarkan Wulstein:

  1. Timpanoplasti tipe I atau yang disebut miringoplasti. Hanya merekonstruksi membrane timpani yang mengalami perforasi tanpa mengubah sistem tulang pendengaran.
  2. Timpanoplasti tipe II digunakan untuk perforasi membrane timpani dengan erosi maleus.
  3. Timpanoplasti tipe III diindikasikan untuk kondisi rusaknya dua tulang pendengaran dengan kondisi stapes masih utuh dan mobile.
  4. Timpanoplasti tipe IV digunakan untuk kerusakan tulang pedengaran yang mencakup semua atau bagian dari lengkungan stapes.
  5. Timpanoplasti tipe V digunakan pada kaki stapes yang terfiksir.

4. Bagaimana prosedur operasi timpanoplasti?

Operasi timpanoplasti ini dapat dilakukan dengan menggunakan mikroskop maupun dengan endoskopi. Masing – masing prosedur memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada operasi ini membutuhkan graf (tandur) sebagai bahan penutup gendang telinga yang berlubang. Penggunaan bahan graf ini diambil dari diri pasien sendiri. Graf yang dapat dipakai berupa lemak, pelapis otot, perikondrium, kartilago dan tulang.

5. Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi pada operasi ini?

Komplikasi pada operasi ini dapat terjadi reperforasi (berlubangnya kembali gendang telinga yang dioperasi). Kegagalan penutupan kembali gendang telinga yang berlubang dapat disebabkan berbagai hal, diantaranya adalah gangguan fungsi tuba, pemilihan bahan graf, vaskularisasi pada membrane timpani, penyakit penyerta pada pasien seperti kencing manis dan darah tinggi.

Categories