ayah dan ibu, lansia, urologi

Tindakan ESWL pada Terapi Batu Saluran Kemih

Batu saluran kemih (BSK) didefinisikan sebagai pembentukan batu di saluran kemih yang meliputi batu ginjal, ureter, buli, dan uretra. Di Indonesia, masalah batu saluran kemih masih menduduki kasus tersering di antara seluruh kasus Urologi. Sekitar 50% pembentukan batu saluran kemih juga dapat ditemukan kekambuhannya setidaknya 1 kali dalam seumur hidup. Keluhan pasien mengenai batu saluran kemih dapat bervariasi, mulai dari tanpa keluhan, sakit pinggang ringan hingga berat (Kolik), nyeri saat buang air kecil (Disuria), urin berwarna merah (Hematuria), tidak bisa berkemih (Retensi Urin), dan tidak keluar urin (Anuria).

ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) adalah suatu tindakan untuk mengeluarkan batu saluran kemih dengan cara memecahkannya (Lithoripsy) menggunakan mesin yang berada di luar tubuh (Extracorporeal). Mesin tersebut menghasilkan energi berupa Gelombang Kejut (Shock Wave) yang diarahkan langsung ke lokasi batu. Prosedur ini dilakukan tanpa membuat luka, tanpa pembiusan, dan tanpa memerlukan rawat inap. 

Prosedur ini cukup efektif dalam menghancurkan batu ginjal dengan ukuran diameter batu kurang dari 2cm. Terapi batu ginjal dengan ukuran lebih dari 2cm akan disarankan melalui prosedur penanganan batu ginjal lainnya. Pada beberapa kasus, dokter akan melakukan tekhnik Stenting atau memasukkan selang (DJ Stent) sebelum ESWL dilakukan. Tekhnik ini digunakan pada pasien yang mengalami gejala nyeri hebat, adanya penyumbatan di ureter (Saluran ginjal menuju kandung kemih), adanya resiko infeksi saluran kemih, serta adanya penurunan fungsi ginjal.

Keberhasilan terapi ESWL terhitung cukup tinggi, keberhasilan terapi ESWL memiliki beberapa faktor, misalnya : jenis, ukuran, serta lokasi, batu saluran kemih. Secara keseluruhan angka keberhasilan terapi ESWL dalam menangani batu saluran kemih mencapai 80-100%. ESWL tidak efektif bagi pasien yang mengalami obesitas. Selain itu ESWL, juga tidak efektif dalam terapi batu ginjal dengan ukuran lebih dari 2cm, serta batu ginjal yang terbentuk dari kandungan sistein.

Untuk melakukan terapi ESWL, pasien perlu berkonsultasi dan mendapatkan rekomendasi dari dokter Spesialis Urologi. Selanjutnya dokter akan menentukan pemeriksaan yang akan dijalani, misalnya pemeriksaan USG, pemeriksaan radiologi atau laboratorium. Selama proses ESWL , pasien pada umumnya akan merasa sedikit sakit. Oleh sebab itu, sebelum terapi ini dilakukan, pasien akan diberikan obat pengurang rasa sakit. Terapi ini dilakukan kurang lebih sekitar 30-60 menit. Pasien dapat langsung pulang setelah terapi dilakukan. 

ESWL tidak disarankan bagi wanita hamil, penderita infeksi saluran kemih, kelainan bantuk ginjal, kanker ginjal, aneurisma aorta perut, atau hipertensi yang belum terkontrol dengan baik. Sampaikan ke dokter apabila pasien sedang mengkonsumsi obat-obatan pengencer darah. Selain itu, perlu diperhatikan juga apabila pasien menggunakan alat pacu jantung atau alat untuk merangsang denyut jantung dengn listrik bertegangan tinggi. ESWL juga dapat merusak alat - alat yang ditanam di dalam organ.

Setelah menjalani ESWL, pasien dapat mengalami keluhan berupa urin mengandung darah, rasa tidak nyaman pada bagian punggung bawah, dan nyeri saat buang air kecil. Nyeri yang dirasakan bisa berlangsung selama 4-8 minggu. Hal tersebut merupakan normal dan umum terjadi, di samping itu ada juga komplikasi lainnya  yang jarang terjadi, antara lain infeksi, memar, di punggung belakang dan perdarahan ginjal.

Categories