Tips Mencegah Gigi Lubang Pada Anak
Pada umumnya gigu lubang mudah terjadi pada anak yang gemar mengonsumsi makanan manis, seperti cokelat, permen, es krim, dan lain sebagainya. Anak yang mengalami gigi lubang bisa membuat gigi sebelahnya bergeser. Alhasil, gigi tetap yang akan tumbuh nantinya tidak memiliki ruang yang cukup, sehingga gigi susu yang berlubang juga merupakan salah satu penyebab gigu tetap tumbuh tidak rapi.
Lubang pada gigi anak perlu dicegah. Selain mengganggu penampilan, gigi yang berlubang bisa menimbulkan nyeri dan menurunkan nafsu makan anak.
Gigi berlubang pada anak bisa dicegah dengan mengajarkan kebiasaan sederhana merawat gigi. Kebiasaan ini harus dimulai sejak dini, karena kerusakan yang timbul dapat terjadi bahkan setelah gigi pertama tumbuh. Berikut beberapa upaya sederhana untuk mencegah gigi berlubang pada anak:
• Mulailah menyikat gigi anak setelah gigi pertama muncul. Sikat gigi, lidah, dan gusi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride. Untuk anak di bawah usia 3 tahun, gunakan hanya sedikit pasta gigi, kira-kira seukuran sebutir beras. Untuk anak di atas 3 tahun, gunakan sebanyakan sebiji kacang polong.
• Pastikan anak mengonsumsi makanan sehat yang seimbang. Batasi camilan lengket dan tinggi gula seperti keripik, permen, kue, dan cokelat. Gula dalam makanan akan berdampak buruk pada kesehatan gigi anak.
• Ajari anak menggunakan lidahnya untuk membersihkan makanan dari giginya.
• Cegah pemindahan bakteri dari mulut ayah dan ibu ke anak dengan tidak berbagi peralatan makan.
• Jangan tidurkan anak sambil minum atau makan. Hal ini tidak hanya membuat gigi anak terkena gula, tapi juga dapat membuat anak berisiko mengalami infeksi telinga dan tersedak.
• Ajarkan anak untuk minum dari gelas biasa sesegera mungkin. Hindari penggunaan botol dot, setidaknya sejak usia 12 hingga 15 bulan. Minum dari gelas tidak menyebabkan cairan terkumpul di sekitar gigi. Selain itu, minum dari gelas tidak bisa dilakukan sambil tidur.
• Lakukan pemeriksaan ke dokter gigi sejak anak tumbuh gigi pertama kali, atau pada saat usia anak menginjak 1 tahun. Jika ada masalah gigi, dokter dapat melihatnya lebih awal. Selanjutnya lakukan pemeriksaan rutin setiap enam bulan sekali.
Seiring dengan pertumbuhan gigi permanen anak, dokter gigi dapat membantu mencegah gigi lubang dengan memberikan lapisan tipis resin (atau sealant) ke gigi bagian geraham. Area tersebut adalah tempat mengunyah dilakukan, dan area yang paling besar resikonya terjadi lubang. Lapisan pelindung ini menjaga agar bakteri tidak mengendap di celah gigi geraham yang sulit dijangkau.
Jika orangtua rentan terhadap kerusakan gigi atau penyakit gusi, anak pun mungkin berisiko lebih tinggi. Terkadang kebiasaan menyikat gigi yang baik dan flossing pun tidak dapat mencegah lubang. Maka orangtua sangatlah dianjurkan untuk selalu mengawasi Kesehatan pada gigi anak dan Pastikan untuk selalu melakukan kontrol secara rutin dengan dokter spesialis gigi anak untuk memastikan kesehatan dan tumbuh kembang gigi anak terpantau dengan baik.