Tumor Jinak Payudara
Neoplasma atau tumor adalah pertumbuhan abnormal suatu jaringan. Secara garis besar terbagi atas tumor jinak dan tumor ringan. Tumor jinak adalah kumpulan sel yang tumbuh hanya di satu bagian tubuh. Selain itu, jenis tumor ini umumnya tidak menyebar atau menyerang bagian tubuh lainnya. Sebaliknya, tumor ganas adalah tumpukan sel yang dapat menyerang ke jaringan di sekitarnya hingga ke seluruh tubuh. Tumor ganas bisa masuk ke pembuluh darah atau ke bagian-bagian lain di tubuh manusia. Jenis tumor yang satu ini juga dikenal dengan nama kanker.
Kanker adalah pertumbuhan sel yang abnormal, tidak terkendali dan terus menerus serta dapat merusak jaringan setempat dan dapat menjalar ketempat yang jauh dari asalnya, atau dapat diartikan sebagai tumor ganas yang berasal dari semua jenis sel di seluruh tubuh manusia.
Ada beberapa jenis tumor jinak payudara secara patologi yaitu, pertama fibroadenoma (benjolan payudara yang paling sering terjadi pada wanita), kedua fibrokistik (jaringan yang terasa kenyal), terbagi atas 3 klasifikasi yaitu tidak berpotensi maligna/ganas, potensi rendah dan potensi tinggi (berubah menjadi maligna dalam 5 tahun), ketiga adenosis (pemadatan kelenjar penghasil ASI, oleh Karena infeksi, trauma atau pengaruh hormone), keempat yaitu lain-Lain seperti lipoma (benjolan lemak yang tumbuh secara lambat di antara kulit dan lapisan otot), fibroma (pertumbuhan jaringan jinak mirip tumor) ataupun hamartoma (tumor jinak yang dapat tumbuh di paru-paru, jantung, kulit, otak, payudara, atau area tubuh lainnya).
Faktor risiko kanker payudara yaitu genetik (Riwayat Keluarga dengan kanker payudara), haid awal dan menopause terlambat, riwayat menyusui, melahirkan anak Pertama pada usia > 30 tahun, diet tinggi lemak dan alkohol, KB hormonal/terapi sulih hormon (pengobatan untuk gangguan hormon) dan usia. Dengan memiliki satu atau lebih faktor risiko bukan semata-mata pasti akan menderita kanker payudara, yang penting adalah mengenali/deteksi dini kondisi tumor payudara, lakukan pemeriksaan SADARI (periksa payudara sendiri) secara rutin setiap bulan dan 1 minggu setelah haid selesai.
Teknik SADARI (Periksa Payudara Sendiri) yaitu pertama, lepas pakaian yang menutupi payudara dan berdirilah didepan cermin dengan tangan rileks disamping badan. Lihatlah dengan seksama, apakah ada perubahan atau kelainan di area payudara. Kedua, bandingkan payudara saat berbalik dari sisi ke sisi (kanan-kiri). Identifikasi ukuran, bentuk, tekstur kulit atau warna: termasuk kemerahan, benjolan, kerutan atau penarikan pada Kulit. Ketiga, perhatikan perubahan pada puting susu, seperti penarikan ke satu sisi atau perubahan arah ke samping atau ke dalam. Keempat, tempatkan tangan pada pinggang lalu kencangkan dada dan berbalik ke sisi kanan-kiri. Kelima, tempatkan tangan dipinggang dan membungkuk di depan cermin, biarkan payudara menggantung. Kemudian perhatikan perubahannya. Keenam, perhatikan adakah cairan yang keluar dari puting susu. Ketujuh, meraba area diatas dan dibawah tulang clavicula, apakah ada benjolan atau penebalan. Kedelapan, (Pada posais berbaring) tempatkanlah bantal di bawah bahu kiri untuk expose jaringan payudara. Tekuk lengan kiri di belakang Kepala dan jangkaulah payudara kiri dengan tangan kanan. Kesembilan, mulailah pemeriksaan diawali dari ketiak dengan menggunakan tiga jari berama-sama menekan secara ringan, sedang dan kuat. Gerakkan jari-jari tangan dengan tekanan ringan secara melingkar searah jarum jam di sekeliling payudara, mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah tengah sampai ke puting susu sehingga terbentuk pola sepeti obat nyamuk bakar. Tekan secara perlahan, rasakan setiap benjolan, pengerasan atau massa di bawah Kulit. Kesepuluh, bila menemukan benjolan, segera menghubungi dokter
Skrining dan deteksi dini, dimana skrining untuk menemukan kanker pada orang yang memiliki faktor risiko tapi belum menunjukkan gejala dan deteksi dini untuk mendiagnosis lebih dini pada orang yang telah ada gejala dan tanda pada payudara dengan menggunakan alat bantu. Mencegah lebih baik daripada mengobati, diagnosis awal sangat baik, perlunya pemeriksaan yang teratur dan teliti, jangan ragu untuk konsultasi, menunda pemeriksaan atau pengobatan tidak selalu akan memberikan hasil yang baik, jangan mudah tergiur janji pengobatan alternatif dan bijaksana dalam memilih.