kewanitaan

Waspada ! 7 Masalah Kewanitaan yang Sering Terjadi

Masalah kewanitaan yang sering terjadi tidak hanya dapat mengganggu kenyamanan tetapi juga dapat berdampak buruk pada organ reproduksi. Sayangnya masih cukup banyak wanita yang kurang memperhatikan dan menganggap masalah yang dialaminya sebagai hal yang bisa terjadi.

Kesadaran terhadap adanya gangguan pada organ kewanitaan sangat penting sehingga jika terjadi gejala dan gangguan kesehatan bisa segera diatasi. Gangguan kesehatan pada organ wanita apa saja yang sering terjadi? Berikut ulasannya.

1. Gangguan Menstruasi

Menstruasi merupakan proses alami keluarnya darah kotor pada organ reproduksi wanita. Proses keluarnya darah ini peluruhan dari dinding rahim atau endometrium karena tidak adanya proses pembuahan. Menstruasi adalah tanda bahwa organ reproduksi masih dapat bekerja dengan baik, arinya masih memungkinkan untuk hamil.

Siklus menstruasi terjadi antara 23-35 hari sekali dengan lama waktu keluarnya darah sekitar 1 minggu. jumlah darah haid yang keluar sekitar 30 hingga 70 mililiter. Biasanya darah akan lebih banyak keluar pada hari pertama dan kedua. Gangguan menstruasi dapat berupa menorrhagia atau keluarnya darah yang melebihi biasanya.

Pada kasus ini jumlah darah yang keluar dapat mencapai lebih dari 80 mililiter. Selain itu, gangguan menstruasi lain dapat terjadi karena pemakaian alat kontrasepsi yang tidak tepat sehingga darah yang keluar sangat banyak, atau sebaliknya, tidak mengalami menstruasi.

2. Miom

Masalah pada organ reproduksi wanita ini dapat berakibat fatal sehingga harus segera diobati. Miom adalah munculnya benjolan yang berasal dari otor pada rahim dengan bentuk bulat dan keras. Hampir semua wanita berpotensi mengalami mioma sejak mulai menstruasi karena itu harus mewaspadainya.

Tanda munculnya miom dapat diketahui dari banyaknya darah yang keluar saat menstruasi melebihi biasanya dalam waktu yang lama. Gejala ini biasanya juga diikuti dengan kondisi perut yang membesar. Sebagai dampak dari miom, dapat menyebabkan gangguan kesuburan, keguguran kandungan sampai tumor jenis ganas.

Penyakit disebabkan oleh tumbuhnya jaringan yang menyerupai selaput lendir rahim (endometrium) di luar rongga rahim dan umumnya terjadi pada wanita usia reproduksi.

3. Endometriosis

Endometriosis merupakan masalah kewanitaan yang terjadi karena tumbuhnya jaringan yang tidak pada tempatnya sehingga mengalami peluruhan saat menstruasi. Biasanya jaringan tersebut muncul pada indung telur, saluran telur, atau usus. Gangguan kesehatan ini dapat terjadi karena faktor genetik dan polusi.

Tidak sedikit pula wanita yang mengalami endometriosis karena pola hidup yang tidak sehat. Gejala endometriosis yang paling umum adalah nyeri dan menstruasi tidak teratur. Cara untuk mengobati penyakit ini dengan menggunakan hormon dan operasi.

4. Vaginitis

Vaginitis adalah penyakit yang ditandai dengan keluarnya lendir secara berlebihan, bau tidak sedap, gatal dan nyeri sebagai akibat terjadinya peradangan. Masalah kewanitaan ini dapat muncul karena perubahan keseimbangan bakteri pada area kewanitaan atau terjadinya infeksi. Selain itu juga dapat terjadi karena proses menopause.

Faktor yang dapat memicu vaginitis adalah sex bebas, diabetes yang tidak segera mendapat penanganan, penggunaan pakaian dalam yang lembab, dan efek samping dari konsumsi antibiotik.

Pengobatan untuk penyakit ini dilakukan sesuai dengan gejala yang muncul. Jika terdeteksi bahwa gangguan kesehatan tersebut penyebabnya bakteri dan jamur, maka dapat diatasi dengan antibiotik. Sedangkan apabila karena masalah hormonal dapat diobati dengan suntik hormon.

5. Rasa Terbakar pada Kewanitaan

Masalah pada kewanitaan satu ini cukup sering terjadi, terutama pada wanita yang kurang menjaga kebersihan. Rasa pedih seperti terbakar dapat muncul pada beberapa bagian. Gejala ini dapat muncul sebagai reaksi terjadinya iritasi, infeksi dan respon terhadap trauma yang pernah terjadi.

Cara mengatasi gejala ini dengan mengkonsumsi anti nyeri dan anti radang. Keluhan tersebut juga dapat diatasi dengan memperhatikan penyebabnya, seperti menghindari pencetus atau penyebab iritasi yang mungkin terjadi.

6. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

PCOS atau sindrom ovarium polikistik biasa menyerang kelenjar adrenal atau ovarium dan dapat memicu munculnya kista yang berupa penumpukan cairan pada bagian ovarium.

Gejala ini ditandai dengan nyeri pada panggul, muncul jerawat, tumbuh rambut di bagian perut, dada, wajah dan kaki. Tanda lain adalah reproduksi minyak di kulit yang berlebihan.

7. Fibroid

Fibroid merupakan jenis tumor non kanker yang banyak terjadi pada wanita usia subur. Gejala ini dapat muncul dari otot atau jaringan lain yang kemudian berkembang pada sekitar dinding rahim.

Tanda yang sering muncul adalah intensitas buang air kecil yang lebih sering, nyeri di bagian punggung sebelah bawah, nyeri saat berhubungan intim, keguguran dan fertilitas. Cara untuk menangani masalah pada organ kewanitaan ini dengan menggunakan obat atau mengangkat fibroid.

Cukup banyak masalah kewanitaan yang dapat terjadi, terutama di usia subur. Dengan menjaga kesehatan dan melakukan deteksi dini, gangguan kesehatan tersebut dapat diatasi segera sehingga penanganan dan penyembuhannya lebih cepat. Jika Sahabat Hermina mengalami keluhan seputar kewanitaan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis obgyn di RS Hermina terdekat. Sahabat Hermina juga dapat melakukan konsultasi dengan Dokter Spesialis secara online melalui aplikasi Halo Hermina.

Categories