bedah saraf, saraf

Waspada Epilepsi Pertama Kali dalam Kehidupan !

Epilepsi berdasarkan ILAE (Organisasi untuk Epilepsi) merupakan suatu bangkitan kejang yang tidak diprovokasi atau dua kali bangkitan kejang tanpa  diprovokasi.  Epilepsi muncul bagian dari kejang.  Istilah lain, Epilepsi didefinisikan sebagai suatu gangguan atau terhentinya fungsi otak secara periodik secara tiba-tiba. Kondisi apabila seseorang mengalami kejang :

  1. Terjadi Hipoksia berat (kondisi dimana kadar oksigen di dalam jaringan tubuh menurun)
  2. Terjadi kekurangan Natrium
  3. Terjadi demam

    Penyakit Epilepsi ini bersifat kronik sehingga dapat mengganggu kualitas hidup yang berpengaruh terhadap aktivitas harian. Faktor-faktor penyebab Epilepsi
    1. Faktor penyebab kejang
  1. Apabila seseorang usianya kurang dari 6 tahun awal mula terjadinya kejang karena demam
  2. Apabila seseorang di rentan usia dewasa muda (30 -40 tahun) tiba-tiba muncul kejang bisa terjadi ada Tumor di dalam kepala
  3. Apabila seseorang di usia tua (Geriatri) baru mulai timbul kejang itu karena intake yang tidak baik (konsumsi cairan yang tidak bagus), sehingga menyebabkan kadar elektrolit didalam darah turun, bisa memicu terjadinya kejang.
  4. Radang atau infeksi, seperti meningitis atau radang otak

 

Dokter Bedah saraf akan mengulas awal mula terjadinya kejang sehingga bisa diketahui penyebab mulai muncul kejang yang menimbulkan Epilepsi.

Awal mula kejang yang umum terjadi beragam, diantaranya

  1. Ada yang sebelum kejang dengan melihat kilatan cahaya
  2. Ada yang sebelum kejang dikarenakan gangguan Digestive (saluran pencernaan) terganggu, seperti mual
  3. Ada yang sebelum kejang hanya diam saja

 

Penanganan Epilepsi :

  1. Memindakan seseorang epilepsi ketempat yang aman
  2. Tidak memasukkan benda asing kedalam mulut penderita epilepsi
  3. Melonggarkan pakaian yang dikenakan serta menghitung durasi kejang


Pemeriksaan medis oleh Dokter dengan :

  1. Rutin konsultasi ke dokter bedah saraf untuk pemberian obat yang terpantau oleh Dokter
  2. Melakukan Cek pemeriksaan kesehatan dengan EEG (Elektro Ensefalografi). Pemeriksaan EEG untuk menegakkan diagnosis Epilepsi.
  3. Rekaman video EEG, secara stimulan pada seorang penderita yang sedang mengalami serangan dapat meningkatkan ketepatan diagnosis dan lokasi sumber serangan.  
  4. Pemeriksaan Radiologis, bertujuan untuk melihat struktur otak dan melengkapi data EEG. Permeriksaan Radiologis bisa berupa CT Scan / MRI

 

Bagi Sahabat Hermina, Penyakit Epilepsi ini jangan diabaikan.

Apabila Sahabat Hermina ada keluhan yang dirasakan seperti diatas langsung berkonsultasi lebih lanjut dengan Dokter Spesialis di RS Hermina Samarinda.

Dibuat oleh : dr. Mustaqim A.R, Sp.BS, M.Kes, Klin.
direview oleh : dr.. Syamsul Rizal

Referensi
Kemenkes RI (2023). Hari Kesadaran Epilepsi Sedunia

 

Categories