spesialis anak, kesehatan anak

Waspadai 5 Tanda Si Kecil Kekurangan Kalsium

Selama menyusui, ibu dianjurkan untuk mengonsumsi banyak makanan bergizi. Hal ini agar ibu dapat memberikan ASI yang kaya akan nutrisi pada Si Kecil. Salah satu nutrisi yang sangat penting untuk perkembangan bayi adalah kalsium. Kalsium penting untuk fungsi otot yang sehat, sistem saraf, dan jantung. Kalsium juga membantu perkembangan tulang dan mempertahankan massa tulang pada bayi.

Namun, kondisi kekurangan kalsium sering terjadi pada Si Kecil dan hal tersebut dapat menyebabkan dampak yang berbahaya bagi tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, Sahabat Hermina perlu untuk mengetahui tanda-tanda Si Kecil yang kekurangan kalsium.

Tanda-tanda kekurangan kalsium pada setiap anak berbeda-beda, mulai dari tidak menimbulkan gejala sampai munculnya gejala yang serius dan berisiko menyebabkan kematian. Berikut ini tanda-tanda bayi yang kekurangan kalsium, yaitu:

 

  1. Pertumbuhan Terlihat Lambat

Seperti yang telah dijelaskan, salah satu dampak kekurangan kalsium adalah meningkatkan risiko gangguan kesehatan yang berhubungan dengan kesehatan tulang. Sebanyak 99 persen kalsium yang ada di tubuh si kecil terkonsentrasi di tulang dan gigi.

Jadi saat asupan kalsium tidak memadai, pertumbuhan tulang juga akan terhambat. Selain itu, efeknya bisa memengaruhi kepadatan tulang, hingga tulang tidak dapat mengeras yang menyebabkan rentan bengkok

 

  1. Kram Otot

Orang tua patut waspada bila Si Kecil sering mengeluh kram atau nyeri otot setelah beraktivitas. Bisa jadi, itu disebabkan karena tidak tercukupinya asupan kalsium harian.

Bukan tanpa alasan, kalsium berperan penting dalam mengatur gerakan otot dengan membantu protein di dalamnya untuk melakukan kerja kontraksi. Otomatis bila asupan kalsium berkurang, otot akan rentan mengalami kejang dan kedutan, terlebih setelah beraktivitas berat.

 

  1. Kulit dan Rambut Kering

Hypocalcemia sering dialami banyak orang yang kekurangan asupan kalsium, tak terkecuali anak-anak. Penyebabnya adalah kadar kalsium di dalam darah yang berada di bawah rata-rata dan bisa memicu beberapa gejala, di antaranya kulit, rambut, serta bibir yang terasa lebih kering dan kasar.

Gangguan kesehatan ini bahkan bisa memicu eksim apabila tidak segera ditangani. Kulit pengidap eksim biasanya terlihat menebal dan pecah-pecah. Pada beberapa kasus juga mengeluarkan darah dan cairan yang terasa gatal sekaligus perih.

 

  1. Kuku Rapuh dan Pecah-pecah

Kesehatan kuku Si Kecil juga bisa mengindikasikan cukup tidaknya asupan kalsium yang ia dapatkan. Kuku yang sehat terlihat mengkilap dan terlihat merah muda yang menandakan lancarnya peredaran darah di sekitar kuku.

Sebaliknya, bila kuku Si kecil terlihat kering, mudah patah, dan terlihat retak, bisa jadi karena kekurangan mineral. Kalsium menjadi salah satu mineral yang menjaga struktur sekaligus kokohnya kuku.

 

  1. Enamel Gigi Terkikis

Saat kekurangan kalsium, tubuh akan menarik kalsium yang ada di tulang dan gigi untuk menutupi kekurangan tersebut. Dampaknya, kepadatan kalsium pada gigi pun akan berkurang dan memicu berbagai masalah pada gigi. Seperti terkikisnya enamel sebagai pelindung gigi sehingga rentan keropos, hingga berkurangnya kekuatan akar gigi.

Perlu disadari bahwa kebutuhan kalsium setiap anak berbeda-beda sesuai usianya. Untuk anak berusia 1-3 tahun setidaknya membutuhkan asupan kalsium sebanyak 700 mg, anak usia 4-8 tahun 1.000 mg, dan usia 9-18 membutuhkan asupan yang lebih banyak sebesar 1.300 mg.

Sayangnya, kalsium tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia, sehingga harus dipenuhi dari asupan sehari-hari. Mencukupi asupan vitamin D juga penting untuk memaksimalkan penyerapan kalsium di tubuh anak.

Apabila Si Kecil menunjukkan tanda-tanda kekurangan kalsium seperti di atas, jangan tunda untuk memeriksakan Si Kecil ke dokter spesialis anak kami untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

Categories