giziklinik, penyakitdalam

Yuk Kenali Anemia Defisiensi Besi pada Penyakit Ginjal Kronis

Penyakit Ginjal Kronis (PGK) adalah keadaan dimana fungsi ginjal menurun secara drastis. Komplikasi yang paling umum terjadi pada pasien PGK adalah anemia dan berhubungan dengan penurunan kualitas hidup pasien. Anemia ditandai dengan penurunan Hb (hemoglobin), yaitu protein zat besi yang terdapat di dalam sel darah merah dan digunakan tubuh untuk transportasi oksigen.

Penyebab utama anemia pada PGK adalah defisiensi relatif hormon eritropoietin, namun banyak faktor lain yang berperan pada anemia pada PGK yaitu berkurangnya umur sel darah merah karena toksisitas uremik, kehilangan darah melalui saluran cerna, defisiensi besi, defisiensi folat, hiperparatiroid berat, keradangan dan infeksi.

Defisiensi besi merupakan penyebab anemia kedua terbanyak pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis. Anemia defisiensi besi pada pasien PGK terutama disebabkan oleh asupan nutrisi yang kurang, gangguan absorbsi, perdarahan kronik, keradangan atau infeksi, serta peningkatan kebutuhan besi selama koreksi anemia dengan terapi Erythropoietin Stimulating Agent (ESA).

Pasien PGK yang mengalami gejala anemia sebelumnya akan menjalani serangkaian pemeriksaan yang bertujuan untuk menegakkan penyebab dari anemianya. Jika didapatkan anemia maka dilanjutkan dengan pemeriksaan Complete Blood Count, hapusan darah tepi, hitung retikulosit, uji darah samar feses, pemeriksaan kadar besi serum (serum iron/SI), total iron binding capacity (TIBC), saturasi transferin (ST), dan feritin serum.

Setelah ditegakkan penyebab anemia pada PGK adalah akibat defisiensi besi maka pasien akan menjalani serangkaian terapi besi yang sesuai dengan derajat keparahan defisiensinya, dapat berupa terapi besi oral atau intravena.

Terapi nutrisi medis pada pasien PGK mengacu pada kebutuhan pasien secara personalisasi, tergantung dari tahapan penyakit dan penyulitnya. Pasien PGK mungkin perlu mengubah apa yang dikonsumsi untuk mengelola anemia dan PGK. Pada pasien yang telah ditegakkan mengalami defisiensi zat besi, vitamin B12, atau folat, mungkin disarankan agar pasien menambahkan lebih banyak makanan dengan zat gizi tersebut ke dalam diet hariannya. Namun, beberapa dari makanan sumber zat gizi tersebut memiliki jumlah proteinnatrium, atau fosfor yang tinggi, yang mungkin perlu dibatasi pada pasien PGK. Oleh karena itu sahabat Hermina penting untuk mengkonsultasikan dengan dokter spesialis gizi klinik untuk mendapatkan pendampingan terkait terapi nutrisi medis yang tepat secara personalisasi.

 

Referensi :

  1. Kandarini Y. Penatalaksanaan Anemia Pada Penyakit Ginjal Kronik.
  2. Besarab A, Yee J. Treatment of Anemia in Patients with End-Stage renal disease. In: Henrich WL (ed). Principles and Practice of Dialysis. Philadelphia: Lippinkott William and Wilkins 2009;499-523
  3. Singh AK. Anemia of Chronic Kidney Disease. Clin J Am Soc Nephrol. 2008;3:3-6.
  4. KDIGO Clinical Practice Guideline for Anemia in Chronic Kidney Disease. Kidney Int Suppl 2012: 283-308.

Categories