Yuk kenali Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) sedini mungkin ?

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah penyakit yang mengganggu sistem pernapasan yang diakibatkan oleh organ paru-paru yang mengalami peradangan dalam jangka waktu yang lama.

 

Terdapat dua kondisi medis yang termasuk dalam PPOK, yaitu:

- Bronkitis kronis yaitu peradangan pada dinding saluran bronkus berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Peradangan ini menyebabkan saluran bronkus membengkak dan dipenuhi lendir. Lendir ini dapat menyumbat saluran napas sehingga menyebabkan penderitanya susah bernapas.

- Emfisema yaitu kerusakan pada alveolus. Alveolus adalah kantong udara pada paru-paru yang berperan sebagai tempat bertukarnya oksigen dan karbon dioksida.

 

 

Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit ini:

- Kebiasaan merokok atau sering terpapar asap rokok (perokok pasif)

- Polusi udara, seperti debu jalanan, asap kendaraan, atau asap pabrik dan industri.

- Memiliki penyakit asma, tb, infeksi HIV, dan kelainan genetik

-Keluarga dengan riwayat PPOK

-Usia 40 tahun ke atas

 

Gejala-gejala PPOK:

- Sesak napas

- Batuk kronis

- Batuk berdahak

- Kadang -kadang menggigil

- Dahak berubah warna

- Gejala non spesifik: lemah, lesu, susah tidur, mudah lelah, depresi

 

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa:

- Spirometri, merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur secara obyektif kapasitas atau fungsi paru.

- Rontgen thoraks

- Apabila terjadi eksaserbasi akut: analisis gas darah, DPL, sputum gram, kultur MOR

 

Pengobatan PPOK

PPOK belum bisa disembuhkan sepenuhnya. Tetapi dapat dilakukan pengobatan untuk membantu meredakan gejala dan menghambat perkembangan penyakit ini. Berikut beberapa metode penanganan PPOK:

- Obat-obatan

  1. Bronkodilator, seperti aclidinium, salbutamol, salmeterol, dan terbutaline
  2. Kortikosteroid, seperti fluticasone dan budesonide

- Terapi Oksigen, bertujuan untuk memberikan pasokan oksigen ke paru-paru. Pasien dapat menggunakan tabung oksigen yang dibawa kemana-mana.

- Rehabilitasi paru-paru

- Alat bantu napas, apabila kondisinya cukup serius pasien harus menggunakan ventilator.

- Operasi, dilakukan jika gejala PPOK sudah tidak dapat diredam dengan obat-obatan atau terapi. Operasi yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Operasi pengurangan volume paru-paru
  2. Transplantasi paru-paru
  3. Bullektomi, yaitu mengangkat kantong udara (bullae) yang terbentuk karena alveolus yang rusak, agar aliran udara menjadi lebih baik.

 

Categories