Medikaloka Hermina Menyelenggarakan e-RUPS Tahunan 2019
Jakarta, 3 Juni 2020 – PT. Medikaloka Hermina Tbk (“Hermina”, “Perseroan”) pada hari ini menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham secara elektronik (e-RUPS) untuk melaporkan kinerja Perseroan di dalam periode laporan audit keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2019 (FY19).
Hermina mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 3,63 triliun, serta laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp 866,6 miliar. Selain itu, laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali (PATMI) mencapai Rp 255,4 miliar yang menggambarkan pertumbuhan lebih dari dua kali lipat dari PATMI tahun sebelumnya (FY18). Kinerja yang baik ini melampaui target manajemen yang telah dikomunikasikan ke publik dan dilakukan revisi dua kali, dalam bentuk peningkatan target, pada bulan Juli 2019 dan Oktober 2019. Pada akhir tahun 2019, Perseroan memiliki jumlah tempat tidur operasional sebanyak 4.014 tempat tidur, melampaui target yang ditetapkan saat IPO (Initial Public Offering) satu tahun lebih cepat, yaitu 4.000 tempat tidur operasional di akhir tahun 2020.
Di dalam kuartal pertama tahun 2020 (1Q20), Perseroan mulai melihat dampak pandemi Covid-19 terhadap kegiatan bisinis Perseroan. Meskipun dalam situasi yang tidak mudah, Perseroan berhasil beradaptasi dan menghasilkan pertumbuhan pasien, baik pada sektor JKN maupun sektor umum, terutama pada segmen rawat inap. Pada periode yang berakhir 31 Maret 2020 (1Q20), Perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 983,9 miliar, meningkat 9,1% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, dan EBITDA sebesar Rp 246,0 miliar, dengan peningkatan EBITDA marjin menjadi 25,0%. Laba bersih mencapai Rp 99,3 miliar, serta PATMI mencapai Rp 71,8 miliar yang menggambarkan pertumbuhan 27,3%.
Perseroan memperkirakan situasi seperti ini akan terus berlanjut selama kuartal kedua tahun 2020 (2Q20). Penurunan jumlah prosedur elektif dapat diimbangi dengan peningkatan pasien rawat inap yang memerlukan tatalaksana Covid-19. Saat ini, seluruh rumah sakit dibawah naungan Hermina mampu menerima dan menangani pasien Covid-19. Walaupun Perseroan tidak memberikan target untuk 2Q20, Hermina memperkirakan pertumbuhan tahun 2020 (FY20) akan tetap positif, baik dari segi pendapatan, EBITDA, dan laba bersih.
Hermina memasuki era pandemi ini dengan posisi likuiditas yang terbaik, dengan total kas sebesar Rp 745,8 miliar, meningkat dari Rp 593,3 miliar pada FY19. Neraca Perseroan berada pada posisi sehat dengan rasio hutang bersih terhadap EBITDA sebesar 0,5x. Seluruh fasilitas pinjaman Perseoran dalam kondisi baik, dan Perseroan juga telah memperbaharui fasilitas pinjaman modal kerja milik Perseroan. Hal ini merupakan refleksi dari pandangan baik yang dimiliki oleh lembaga keuangan terhadap ketahanan bisnis Hermina.
Hermina telah membuka rumah sakit ke-37 di kota Karawang, yang ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit rujukan utama untuk pasien Covid-19. Rencana ekspansi Perseroan pada umumnya tidak mengalami perubahan dengan tiga rumah sakit baru yang saat ini dalam proses pembangunan, termasuk rumah sakit yang berlokasi di Manado dan Kutabumi. Hermina Manado dijadwalkan akan dibuka dalam beberapa bulan ke depan. Perkembangan ini sesuai dengan rencana Perseroan untuk memiliki dan mengoperasikan 40 rumah sakit di akhir 2020. Hermina diperkirakan akan memiliki 4.600 tempat tidur pada akhir tahun 2020.
Tentang Hermina
PT Medikaloka Hermina Tbk merupakan salah satu jaringan rumah sakit umum terbesar di Indonesia dengan pengalaman selama 35 tahun dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan profesional. Disamping memiliki sejarah yang kuat dalam pelayanan ibu dan anak, Hermina telah mengembangkan diri untuk memberikan layanan spesialisasi kesehatan yang menyeluruh. Sampai dengan 31 Maret 2020, Perseroan telah memiliki 37 rumah sakit yang terdiri dari 8 rumah sakit tipe B dan 29 rumah sakit tipe C dimana terdapat lebih dari 3.800 dokter umum dan spesialis yang tersebar di 24 kota di Indonesia. Terhitung sejak tanggal 16 Mei 2018, Perseroan melakukan pencatatan saham di BEI yang diperdagangkan dengan simbol emiten HEAL.