Recognize and Be Aware of Metabolic Syndrome

Recognize and Be Aware of Metabolic Syndrome

Apa Itu Sindrom Metabolik
Sindrom metabolik didefinisikan sebagai suatu kondisi yang saling terkait dari berbagai faktor fisiologis, biokimia, klinis, dan metabolik yang secara langsung meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes melitus tipe 2, dan semua penyebab kematian. Sindrom metabolik diduga terkait dengan perubahan gaya hidup masyarakat  mengonsumsi makanan tradisional ke makanan instan dan kebarat-baratan. Prevalensi sindrom metabolik di Indonesia sebesar 23%, pada wanita 26,6%, dan pada pria 18,3%. Penelitian skala kecil  58%.

Penyebab Sindrom Metabolik
Konsumsi makanan manis lebih dari sekali sehari sebesar 43,5% dan kurang dari sekali sehari sebesar 10,5% dengan risiko mengalami sindrom metabolik sebesar 6.567 kali
Konsumsi makanan asin yang termasuk dalam kategori sering memiliki proporsi sindrom metabolik sebesar 100% dengan risiko mengalami sindrom metabolik sebesar 6.363 kali.
Terdapat hubungan yang jelas antara pola konsumsi sayur dan buah, frekuensi konsumsi makanan manis, asin, pedas, lauk hewani yang pengawet, penggunaan penyedap rasa, dan mi instan dengan kejadian sindrom metabolik pada usia produktif >20% penduduk Indonesia mengalami kelebihan berat badan.

Berikut 6 Jenis Penyakit Sindrom Metabolik
1. Diabetes melitus tipe 1 dan 2
2. Penyakit Gaucher atau kelainan metabolisme yang membuat tubuh tidak mampu mengolah jenis lemak tertentu dengan baik.
3. Hemokromatosis kongenital atau membebani zat besi secara berlebihan pada beberapa organ.
4. Malabsorpsi glukosa dan galaktosa pada dinding lambung yang menyebabkan dehidrasi dan diare.
5. Fenilketonuria (PKU) merupakan penyakit metabolik bawaan yang menyebabkan peningkatan asam amino fenilalanin dalam tubuh
6. Penyakit urin sirup maple (MSUD) merupakan gangguan metabolisme beberapa jenis asam amino yang menyebabkan kerusakan saraf secara cepat.

Seseorang dengan kelainan metabolik dengan gejala berat umumnya harus dirawat di rumah sakit. Selain itu, bila mengalami gejala atau keluhan seperti di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Penanganan yang tepat dan segera dapat mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh kondisi ini.

Cookies help us deliver our services. By using our services, you agree to our use of cookies.