Cuaca Panas dan Risiko Penuaan Dini
Indonesia belakangan tengah dilanda cuaca panas yang cukup ekstrim. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan kondisi ini dipicu oleh beberapa faktor, seperti efek musim kemarau, fenomena El Nino, hingga penurunan curah hujan global.
Akibatnya, sejumlah wilayah mengalami cuaca panas bak 'neraka bocor'. BMKG juga memprediksikan cuaca panas akan berlangsung selama tujuh hari ke depan dengan kisaran suhu 35-38 derajat celcius.
Tentunya hal ini memengaruhi rutinitas masyarakat, terutama mereka yang beraktivitas di luar ruangan. Cuaca ekstrem baik panas maupun dingin dapat memperburuk beberapa kondisi kulit yang sudah ada atau bahkan menyebabkan kondisi baru.
Iklim di suatu daerah dapat mempengaruhi kulit di seluruh tubuh kamu, mulai dari munculnya jerawat hingga bercak kering yang gatal. Di iklim hangat, peningkatan panas dan kelembapan dapat menyebabkan kulit berkeringat, sehingga lebih rentan berjerawat, terutama jika kulit kamu berminyak.
Selain bikin gerah, paparan cuaca panas dalam jangka waktu yang lama juga berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan. Dampak paparan sinar matahari bisa memicu munculnya tanda-tanda penuaan pada kulit. Panas juga bisa memicu masalah kulit lainnya.
Diantaranya adalah ruam panas, yang terjadi ketika saluran keringat tertutup, sehingga kelembapan terperangkap di bawah kulit dan menyebabkan ruam berupa lepuh atau benjolan.
Kerusakan akibat sinar matahari, sinar UV merusak struktur elastis di bawah kulit dan menyebabkan kerutan halus seperti jaringan, sehingga menghasilkan tampilan kasar dan kusut (rusaknya skin barrier).Radiasi ultraviolet, yang mempercepat proses penuaan alami, adalah penyebab utama kerutan dini.
Paparan sinar UV juga bisa merusak serat elastin yang berperan dalam menjaga bentuk kulit. Elastin adalah protein yang membuat kulit dapat kembali ke bentuk semula ketika ditarik atau diregangkan.
Ketika elastin rusak, kulit mulai kehilangan kemampuannya untuk kembali ke bentuk semula setelah ditarik atau tertekan. Akibatnya, kulit menjadi kendur, garis halus, dan keriput muncul,
efek sinar UV juga dapat membuat permukaan kulit menjadi kering, kasar, dan tidak rata.
Kerusakan dari sinar UV juga dapat menyebabkan kulit kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan kelembapan, membuatnya menjadi kering dan kasar.
Tips untuk melindungi kulit dan meminimalkan kerutan :
1. Lindungi kulit kamu dari sinar matahari
Batasi waktu yang kamu habiskan di bawah sinar matahari, terutama pada siang hari, dan selalu kenakan pakaian pelindung, seperti topi bertepi lebar, kemeja lengan panjang, dan kacamata hitam.
Selain itu, gunakan tabir surya/SPF saat berada di luar ruangan.
2. Melembabkan
Kulit kering membuat sel-sel kulit menjadi keriput, sehingga dapat menyebabkan garis-garis halus dan kerutan dini.
3. Makan makanan yang sehat
Kamu harus lebih banyak mengonsumsi nutrisi, buah-buahan dan sayur-sayuran karena ada vitamin tertentu dalam makanan yang dapat membantu kamu melindungi kulit
4. Jangan merokok
Meskipun kamu sudah merokok selama bertahun-tahun atau merokok berat, kamu tetap dapat memperbaiki warna dan tekstur kulit serta mencegah kerutan dengan berhenti merokok.
Referensi :
health.howstuffworks.com
wellness-beauty/d-6961634/duh-cuaca-ri-panas-minta-ampun-bikin-kulit-cepat-menua-dan-keriput