Meningkatkan Kesadaran dan Pentingnya Imunisasi Melawan Penyakit Polio

Meningkatkan Kesadaran dan Pentingnya Imunisasi Melawan Penyakit Polio

Polio, atau poliomielitis, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus poliovirus. Meskipun telah ada vaksin untuk melawan penyakit ini, masih ada beberapa kasus polio yang terjadi di beberapa negara. Oleh karena itu, meningkatkan kesadaran dan meningkatkan tingkat imunisasi adalah langkah krusial dalam melawan polio.

Menurut World Health Organization (WHO), polio adalah penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian pada anak-anak. Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan tinja orang yang terinfeksi atau melalui droplet dari saluran pernapasan. Imunisasi adalah cara terbaik untuk melindungi anak-anak dari polio.
 

Penularan Virus Polio:
Virus polio masuk ke dalam tubuh melalui mulut, bersumber dari air atau makanan yang telah terkontaminasi dengan kotoran/tinja dari orang yang terinfeksi virus polio. Virus akan berkembangbiak di dalam saluran pencernaan.


Gejala Polio:

Penyakit polio seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas, dan beberapa kasus dapat bersifat subklinis. Namun, beberapa orang yang terinfeksi dapat mengalami gejala ringan hingga berat. Gejala umum meliputi demam, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, dan kaku pada leher atau punggung. Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat berkembang menjadi kelumpuhan otot.

 

Pemberian Vaksin:

Vaksinasi adalah cara terbaik untuk melindungi diri dan anak-anak dari polio. Di Indonesia, vaksinasi polio termasuk dalam Program Imunisasi Nasional (PIN). Vaksin polio oral (VPO) diberikan secara rutin pada usia tertentu, termasuk pada saat bayi. Vaksin ini aman dan efektif dalam mencegah penyebaran virus polio.

Vaksin polio ditemukan oleh Jonas Salk pada tahun 1955, dan sejak itu, imunisasi polio telah menjadi bagian penting dari program vaksinasi rutin di seluruh dunia. Namun, meskipun ketersediaan vaksin, masih ada tantangan dalam mencapai cakupan imunisasi yang optimal di beberapa wilayah.

 

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, VPO diberikan secara bertahap pada usia 2, 3, 4, dan 18 bulan. Pemberian VPO dilakukan oleh petugas kesehatan di puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan lainnya. Penting untuk mengikuti jadwal imunisasi yang telah ditentukan untuk memastikan perlindungan optimal.

 

Pencegahan Polio:

Selain melalui vaksinasi, pencegahan polio melibatkan langkah-langkah kebersihan dan higiene. Virus polio menyebar melalui kontak langsung dengan tinja orang yang terinfeksi, oleh karena itu, mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet atau sebelum makan sangat penting. Upaya pencegahan juga mencakup menghindari kontak dengan orang yang mungkin terinfeksi dan memastikan kebersihan lingkungan sekitar.

 

Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi polio, gejala penyakit, dan langkah-langkah pencegahan sangat penting dalam upaya bersama melawan polio. Dengan mengikuti program imunisasi dan mengadopsi praktik kebersihan yang baik, kita dapat bersama-sama menciptakan masyarakat yang bebas dari ancaman polio. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atau menghubungi puskesmas terdekat.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.