Sunat pada Bayi: Manfaat Kesehatan yang Perlu Orang Tua Ketahui

Sunat pada Bayi: Manfaat Kesehatan yang Perlu Orang Tua Ketahui

Sunat atau sirkumsisi adalah prosedur pembedahan kecil yang bertujuan menghilangkan kulit kulup (prepusium) yang menutupi kepala penis. Sunat dilakukan dengan berbagai alasan, seperti agama, budaya, kebersihan, dan kesehatan. Dalam dunia medis, sunat sering dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan jangka pendek dan panjang.

 

1. Manfaat Kesehatan Sunat pada Bayi

a. Mengurangi Risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Bayi laki-laki yang tidak disunat memiliki risiko 10 kali lebih tinggi terkena infeksi saluran kemih dibandingkan bayi yang disunat. ISK pada bayi dapat menyebabkan gejala seperti demam, nyeri buang air kecil, dan dalam kasus yang parah dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

 

b. Mencegah Penyakit Kulup

Beberapa kondisi yang sering terjadi pada pria yang tidak disunat adalah:

- Fimosis: Kulup tidak dapat ditarik ke belakang sehingga menutupi kepala penis.

- Parafimosis: Kulup yang ditarik ke belakang tidak dapat dikembalikan ke posisi semula, menyebabkan pembengkakan dan nyeri.

 

c. Kebersihan Penis Lebih Mudah

Tanpa kulit kulup, kebersihan penis lebih mudah dijaga. Kulup yang tidak dibersihkan dengan baik dapat menyebabkan penumpukan smegma (kotoran berwarna putih) yang menjadi tempat berkembangnya bakteri dan menyebabkan iritasi.

 

d. Mengurangi Risiko Penyakit Menular Seksual

Penelitian menunjukkan bahwa pria yang disunat memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit menular seksual seperti:

- HIV/AIDS

- Herpes genital

- Human Papillomavirus (HPV)

- Sifilis

Penurunan risiko ini dikaitkan dengan kebersihan penis yang lebih baik dan hilangnya kulit kulup yang dapat menjadi tempat masuknya infeksi.

 

e. Mengurangi Risiko Kanker Penis

Meskipun jarang, kanker penis lebih sering terjadi pada pria yang tidak disunat. Sunat juga membantu mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan wanita karena penurunan penyebaran HPV.

 

2. Risiko Sunat pada Bayi

Meskipun sunat umumnya aman, seperti prosedur medis lainnya, sunat memiliki beberapa risiko kecil:

- Perdarahan – Biasanya ringan dan dapat dikontrol.

- Infeksi – Jika tidak dilakukan dalam kondisi steril atau jika perawatan luka tidak optimal.

- Iritasi pada Ujung Penis – Biasanya bersifat sementara.

Risiko komplikasi dapat diminimalkan jika sunat dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman dan dalam kondisi steril.

 

3. Kapan Waktu yang Tepat untuk Sunat?

Sunat pada bayi biasanya dilakukan dalam 7-14 hari pertama setelah lahir. Beberapa alasan mengapa sunat pada bayi lebih disarankan dibandingkan pada usia lebih tua adalah:

- Prosedur lebih sederhana dan cepat.

- Bayi lebih cepat pulih karena jaringan penyembuhan masih optimal.

- Risiko komplikasi lebih rendah.

- Bayi lebih sedikit merasakan nyeri dibandingkan anak yang lebih besar.

Namun, sunat dapat ditunda jika bayi memiliki kondisi medis tertentu, seperti:

- Prematuritas (bayi lahir prematur).

- Gangguan pembekuan darah (hemofilia).

- Kelainan bentuk penis (hipospadia atau epispadia).

 

Setelah prosedur sunat pada bayi selesai dilakukan, ibu dapat segera membawanya pulang. Dokter akan memberikan jadwal kontrol rutin untuk memantau proses pemulihan si kecil dengan seksama. Umumnya, penyembuhan sunat pada bayi memakan waktu sekitar 7 hingga 10 hari, yang lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak dan orang dewasa yang biasanya membutuhkan waktu hingga 3 minggu.

 

Ibu perlu memperhatikan bekas luka, karena bayi mungkin mengalami nyeri dan pembengkakan di area kepala penis. Selain itu, area tersebut bisa tampak memar dan merah. Namun, tak perlu khawatir berlebihan, karena kondisi ini adalah hal yang normal. Meskipun tampak tidak nyaman, prosedur sunat ini memiliki dampak signifikan untuk keberlangsungan hidup bayi di masa depan. Dengan demikian, prosedur sunat pada bayi patut untuk dipertimbangkan.

 

Referensi :

Hermina Hospitals.  Diakses pada 2024. Kapan Sebaiknya, Sunat Pada Anak Laki-laki Dilakukan?

Halodoc. Diakses pada 2024. Ibu, Kenali 5 Manfaat dan Risiko Sunat pada Bayi.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.