Waspada Glaukoma, Si Pencuri Penglihatan

Waspada Glaukoma, Si Pencuri Penglihatan

Apa itu glaukoma? Glaukoma adalah suatu penyakit yang ditandai oleh kumpulan gejala berupa peningkatan tekanan bola mata yang disertai kerusakan saraf mata dan penyempitan lapang pandang. Glaukoma yang tidak segera ditangani akan menimbulkan penurunan penglihatan irreversible (tidak dapat kembali seperti semula) dan pada akhirnya mengakibatkan kebutaan.
Glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua tertinggi di dunia dan di Indonesia. Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, sekitar 4-5 orang dari 1000 penduduk Indonesia di atas usia 50 tahun mengalami kebutaan akibat glaukoma. Mayoritas glaukoma menyerang penduduk usia 44-64 tahun namun dapat pula menyerang anak-anak dan bayi.      

     Faktor risiko utama terjadinya glaukoma adalah peningkatan tekanan bola mata. Tekanan bola mata yang meningkat akan menekan saraf mata dan menimbulkan kerusakan. Faktor risiko lainnya adalah

  • Riwayat keluarga dengan penyakit glaukoma
  • Ras Afrika dan Asia
  • Penderita rabun jauh atau rabun dekat dengan ukuran lensa yang tinggi
  • Usia di atas 40 tahun
  • Pengguna obat-obatan steroid
  • Penderita penyakit degenerative seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan kelainan kardiovaskular.

Sebagian besar faktor risiko seperti usia, keturunan, dan ras tidak dapat dicegah. Jika anda memiliki riwayat anggota keluarga dengan penyakit glaukoma atau mengkonsumsi obat-obatan berisiko tinggi maka pemeriksaan mata teratur sangatlah penting. Skrining glaukoma dilakukan setiap 2-4 tahun pada kelompok usia <40 tahun, setiap 2 tahun pada kelompok usia > 40 tahun, dan setiap tahun pada kelompok dengan riwayat keluarga penderita glaukoma. Diagnosa dini adalah kunci untuk mencegah kebutaan karena kerusakan saraf mata akibat glaukoma tidak bisa dikembalikan. Glaukoma hanya bisa dikontrol namun tidak bisa disembuhkan.

     Jika anda terdeteksi glaukoma maka anda memerlukan pemeriksaan dan kontrol seumur hidup. Terapi dilakukan dengan obat-obatan, laser, dan pembedahan. Terapi bertujuan menurunkan tekanan bola mata sebagai faktor risiko utama. Menjaga tekanan bola mata dalam kisaran normal atau sesuai target sangat penting dalam mempertahankan fungsi penglihatan yang tersisa.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.