Apa Itu Hepatitis ?

Apa Itu Hepatitis ?

Apa Itu Hepatitis?

Hepatitis adalah kondisi peradangan (inflamasi) yang terjadi pada organ hati (hati). Gejala yang timbul berupa demam, sakit perut, nyeri sendi, hingga penyakit kuning. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi virus, kebiasaan mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi cacing hati. Jika disebabkan oleh infeksi virus, hepatitis bisa menular ke orang lain.

Hepatitis A merupakan penyakit yang perkembangannya terbatas, dengan gejala yang bertahan selama beberapa minggu sebelum orang yang dianggap pulih sepenuhnya. Mereka yang sudah terserang infeksi hepatitis A akan memiliki kekebalan tubuh seumur hidup.

Infeksi hepatitis B adalah infeksi hepatitis yang paling umum. Sebagian besar orang yang terinfeksi dapat pulih dari infeksi hepatitis B akut dan berdampak buruk terhadapnya. Namun demikian, sebagian orang lainnya dapat mengembangkan infeksi hepatitis B dalam jangka panjang yang menyebabkan komplikasi serius, termasuk hepatitis kronis, sirosis hati (penyakit hati menahun), kegagalan hati, dan kanker hati. Hepatitis B merupakan penyakit yang mendapat perhatian khusus, baik secara nasional maupun global. Di Indonesia, hepatitis B adalah penyakit endemik dengan angka melebihi 1 juta kasus baru setiap tahunnya.

Infeksi hepatitis C mengakibatkan berkembangnya penyakit hati yang bersifat kronis di seluruh dunia. Virus hepatitis C tidak dapat hilang pada sebagian besar penderita, sehingga virus hepatitis C terus menyebabkan kerusakan pada hati selama bertahun-tahun. Mirip dengan hepatitis B, hepatitis C dapat menyebabkan hepatitis kronis, sirosis, gagal hati, dan kanker hati.

Apa Gejala Hepatitis (A,B,C)?

Sebagian besar pasien hepatitis bersifat asimtomatis, dimana pasien tidak menyadari gejala hepatitis apa pun. Namun demikian, gejala umum hepatitis dapat mencakup:

  • Sakit atau rasa tidak nyaman di perut
  • Urine berwarna gelap
  • Selera makan menurun
  • Demam
  • Penyakit kuning (khususnya ditandai warna noda pada kulit dan mata)
  • Lesu dan mengantuk
  • Mual dan pusing
  • Pembengkakan karena penimbunan cairan (edema)
  • Nyeri persendian
  • Warna feses pucat
  • Kulit gatal

Gejala hepatitis A biasanya tidak muncul hingga beberapa minggu pascainfeksi, meskipun tidak semua pasien menunjukkan gejala hepatitis. Sedangkan gejala hepatitis B biasanya muncul sekitar 1-4 bulan setelah terinfeksi, meskipun dalam beberapa kasus gejala hepatitis B mulai dapat terlihat saat dua minggu pascainfeksi. Sebagian pasien, khususnya anak kecil, mungkin tidak mengalami gejala hepatitis B. Sementara untuk gejala hepatitis C, biasanya infeksi tidak menunjukkan ciri-ciri apa pun selama bertahun-tahun hingga virus merusak hati dan mulai menimbulkan gejala penyakit hati.

Sebagai pilihan langkah antisipasi paling aman, pasien disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter ketika mengalami gejala hepatitis yang disebutkan di atas, khususnya ketika urine berwarna gelap dan menderita penyakit kuning. Ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan perkembangan hepatitis menjadi lebih buruk serta menghindari komplikasi. Beberapa gejala hepatitis juga mungkin memerlukan perhatian khusus dari dokter.

Apa Penyebab Hepatitis (A, B, C)?

Penyebab hepatitis dapat berupa beragam kondisi medis. Namun demikian, penyebab hepatitis yang paling utama adalah infeksi virus.

Virus hepatitis A ditularkan melalui:

  • Kontak darah, penggunaan obat, dan kontak seksual (khususnya antara pria homoseksual) dengan orang yang terinfeksi
  • Mengonsumsi kerang dari air yang terkontaminasi dengan air pembuangan kotoran
  • Kontak langsung dengan makanan, minuman, atau benda yang terkontaminasi kotoran (feses) orang yang terinfeksi
  • Transmisi fekal-oral atau penularan fekal-oral, merupakan rute penularan penyakit ketika patogen dalam partikel feses berpindah ke mulut orang lain, yang biasanya terjadi di daerah kepadatan tinggi dengan sanitasi buruk

Virus hepatitis B umumnya ditemukan dalam darah. Selain itu, virus hepatitis B juga dapat ditemukan dalam sekresi semen dan vagina. Hepatitis B dapat ditularkan melalui kemungkinan berikut:

  • Menggunakan suntikan yang sudah terkontaminasi di antara sesama pengguna narkoba
  • Aktivitas lain yang melibatkan darah terkontaminasi memasuki aliran darah orang lain
  • Hubungan seksual yang tidak aman dengan orang yang terinfeksi
  • Ibu hamil yang terinfeksi dapat menularkan infeksi kepada bayinya sewaktu melahirkan

Virus hepatitis C terutama ditemukan dalam darah dan ditularkan apabila darah orang yang terinfeksi memasuki aliran darah seseorang yang rentan, seperti misalnya melalui penggunaan jarum yang terkontaminasi secara bersama-sama.

Apa Faktor Risiko Hepatitis (A, B, C)?

Berikut adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terjangkit hepatitis:

  • Kurang menjaga kebersihan, misalnya tidak mencuci tangan sebelum makan
  • Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi atau tidak dimasak hingga matang
  • Penggunaan jarum suntik bersama
  • Tinggal atau mengunjungi daerah yang rawan hepatitis
  • Melakukan aktivitas seks yang tidak aman
  • Sering menerima transfusi darah, terutama jika prosesnya tidak melalui prosedur yang ketat dan bersih
  • Memiliki penyakit infeksi akut dan kronis, autoimun, HIV, atau riwayat hepatitis dalam keluarga
  • Melakukan tindik atau tato dengan perlengkapan yang tidak steril dan di lingkungan yang tidak bersih
  • Pekerjaan atau aktivitas dengan eksposur terhadap darah manusia yang mungkin terkontaminasi

Apa Komplikasi Hepatitis (A, B, C)?

Beberapa komplikasi dan penyakit terkait hepatitis, di antaranya:

  • Kematian dini
  • Kanker hati, pertumbuhan jaringan yang tidak normal dalam hati dan membentuk tumor
  • Sirosis hati , kondisi rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan parut
  • Gagal hati, di mana sebagian besar organ hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik

 

Bagaimana Cara Mencegah Hepatitis (A, B, C)?

Dengan mengidentifikasi faktor-faktor risiko dan penyebab hepatitis di atas, maka seseorang dapat menurunkan risiko atau melakukan langkah pencegahan terhadap hepatitis, seperti misalnya:

  • Mencuci tangan dengan air dan sabun, terutama setelah beraktivitas dan sebelum makan
  • Menghindari penggunaan barang-barang pribadi secara bersama, seperti sikat gigi, handuk, dan peralatan makan
  • Berperilaku seks yang aman, misalnya dengan menggunakan kondom dan tidak berganti pasangan
  • Mengadopsi pola hidup sehat, seperti berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, dan beristirahat secara cukup
  • Tidak mengonsumsi alkohol dan narkotika
  • Menghindari makanan yang belum dimasak hingga matang
  • Memastikan alat tindik atau tato yang digunakan steril
  • Melakukan vaksinasi hepatitis sesuai saran dan jadwal yang dianjurkan dokter

Referensi

https://www.who.int/health-topics/. Diakses pada 10 Juni 2024.

https://www.nhs.uk/conditions/hepatitis/. Diakses pada 10 Juni 2024.

Liver function tests. https://medlineplus.gov/lab-tests/liver-function-tests/.

National Institute of Health (2020). Medline Plus.

Hepatitis.National Health Service UK. (2021). Health A to Z. Hepatitis.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.