Cedera Kepala Salah Satu Penyebab Kematian Tertinggi
Apa sih cedera kepala itu? Cedera kepala merupakan segala jenis cedera pada otak, jaringan dan pembuluh darah di kepala, tengkorak, hingga kulit kepala yang terjadi karena benturan. Di masyarakat cedera kepala sering dikenal dengan istilah geger otak, pendarahan selaput otak, dan pendarahan otak.
Cedera kepala terbagi menjadi tiga berdasarkan kesadaran yaitu ringan, sedang dan berat. Berdasarkan mekanisme trauma, cedera kepala terbagi menjadi trauma tembus dan trauma tidak tembus. Gejala klinis akibat cedera kepala yang bisa terjadi diantaranya sakit kepala, gelisah, penurunan kesadaran, kelemahan tubuh, deficit neurologis lain, kejang, gagal nafas, dan kematian.
Kejadian trauma kepala di dunia sekitar 811-979 per 100 ribu per tahun. Sedangkan angka kejadian trauma kepala di Indonesia pada tahun 2013 di 33 Provinsi di Indonesia sebesar 8,2% dan insiden kematian akibat trauma kepala sejumlah 100.000. Sayangnya jumlah pasien trauma kepala yang datang ke rumah sakit masih rendah yaitu hanya sekitar 475-643 per 100 ribu orang per tahun. Padahal diperkirakan sekitar 50-60 juta kasus baru trauma kepala di seluruh dunia. Oleh karna itu kesadaran untuk berobat pada pasien trauma kepala masih harus ditingkatkan.
Sekitar 50% kematian akibat cedera kepala terjadi dalam hitungan menit pasca cedera di tempat kejadian ataupun pada saat perjalanan ke rumah sakit. Di Amerika Serikat, trauma merupakan penyebab kematian keempat pada semua usia yaitu sekitar 6% dari seluruh kematian dan sebagai penyebab kematian utama pada golongan usia 1-44 tahun yaitu mulai dari anak-anak, remaja sampai dengan dewasa. Berdasarkan fakta dilapangan, ditemukan laporan dari 3 rumah sakit pendidikan kelas A atau B yaitu UGD RSCM Jakarta, UGG RSUD dr. Soetomo Surabaya, dan UGD RSU Hasan Sadikin Bandung menunjukkan pasien trauma dengan Probability of Survival 80% ternyata dalam tata laksananya berakhir dengan kematian.
Sejauh ini Di RSU Hermina, jumlah kasus cedera kepala yang dilakukan perawatan pada tahun 2023 diperoleh sebanyak 73 kasus. Jenis kelamin yang mengalami cedera kepala lebih banyak pada laki-laki dibandingkan perempuan. Jumlah operasi yang dilakukan sesuai indikasi sebanyak 40 pasien atau 54% dari total kasus. Dengan Jumlah pasien yang ada, RS Hermina Kendari telah berhasil menurunkan angka kematian hingga sebesar 17,5%.
Dibuat oleh : dr. Laode Ma'ly Ray, Sp.BS
Referensi :
Syiah Kuala University (2024). Cedera Kepala.
Wiji Astuti (2019). Penerapan Tindakan Head Up 300 Pada Pasien Cedera Kepala DI Instalasi Gawat Darurat RSUD Cilacap.
Lintang Bawono (2018). Manajemen Komprehensif dan Tata Laksana Trauma.