Cedera Otak Traumatis, Seberapa Berbahaya dan Penanganan yang Tepat Seperti Apa ?

Cedera Otak Traumatis, Seberapa Berbahaya dan Penanganan yang Tepat Seperti Apa ?

Cedera otak traumatis (Traumatic Brain Injury) merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Cedera otak traumatis adalah cedera otak yang terjadi karena benturan, pukulan, goncangan keras atau cedera kepala terbuka yang mengganggu fungsi otak.

Penyebabnya antara lain:

  1. Jatuh
  2. Kecelakaan lalu lintas
  3. Akibat pemukulan atau penganiayaan
  4. Cedera akibat olahraga
  5. Ledakan atau pertempuran militer

Cedera otak traumatis terbagi menjadi 2 fase, yaitu trauma kepala karena faktor eksternal yang menyebabkan kerusakan mekanis pada jaringan otak dan stimulus mekanikal sekunder yang menyebabkan peradangan, apoptosis, stress oksidatif, dan komplikasi patologis yang membuat degenerasi otak lebih lanjut.

Cedera otak traumatis juga dapat menyebabkan kerusakan otak yang bersifat lokal dan meluas. Gejalanya bervariasi, bisa ringan, sedang hingga berat bergantung pada lokasi, tingkat kerusakan otak, dan usia. Efeknya bisa bersifat sementara, bisa juga permanen. Setiap individu memiliki pola yang berbeda.

Jika seseorang yang mengalami cedera kepala atau trauma lain yang dicurigai menyebabkan cedera otak traumatis, perlu dilakukan perawatan medis sesegera mungkin. Dalam menentukan diagnosa dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan:

  1. Dokter akan menanyakan bagaimana yang terjadi dan gejala yang dirasakan pasien
  2. Pemeriksaan fisik secara umum dan pemeriksaan neurologis dengan metode Glasgow Coma Scale (GCS)
  3. CT Scan dan MRI
  4. Pemeriksaan rontgen dan laboraturium

Penanganan pada pasien cedera otak traumatis tergantung pada banyak faktor, termasuk ukuran, tingkat keparahan, dan lokasi terjadinya cedera.

- Pada cedera otak ringan, pasien disuruh istirahat. Pentingnya melakukan istirahat total sebelum melakukan aktivitas normal kembali.

- Pada cedera otak sedang hingga berat, pasien harus segera melakukan pemeriksaan di ke pelayanan emergensi. Penanganan pertama yang harus dilakukan adalah menstabilkan keadaan pasien untuk mencegah cedera lebih lanjut. Setelah itu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan tindakan selanjutnya. Beberapa memerlukan tindakan operasi, seperti:

  • Mengeluarkan hematoma (pembekuan darah)
  • Memperbaiki patah tulang tengkorak
  • Mengurangi tekanan di otak dengan mengalirlan cairan otak

Pentingnya menjaga keselamatan dalam melakukan aktivitas agar tidak mengalami cedera kepala traumatis. Hal-hal yang dapt dihindari antara lain:

  1. Selalu mengenakan helm atau sabuk pengaman ketika berkendara
  2. Jangan mengemudi dalam pengaruh alkohol atau obat-obatan
  3. Pada orang yang berisiko mudah jatuh, harap selalu didampingi
  4. Meningkatkan aktivitas fisik secara teratur agar lebih seimbang dan kuat

Jika sahabat hermina mengalami benturan di area otak dan terjadi cedera segera konsultasikan ke dokter spesialis beda saraf agar dapat ditangai segera

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.