Simak!, Pahami Keterlambatan Berbicara pada Anak
Speech delay adalah kondisi di mana kemampuan berbicara dan berbahasa anak lebih lambat dibandingkan dengan anak seusianya. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam berkomunikasi secara efektif.
1. Tanda-Tanda Speech Delay
- Bayi (0-12 bulan): Tidak mengeluarkan suara selain menangis, tidak merespons suara, atau tidak mencoba meniru suara.
- Toddler (1-2 tahun): Tidak menggunakan isyarat atau gerakan untuk berkomunikasi, tidak menunjuk benda, atau tidak menggunakan kata-kata tunggal.
- Prasekolah (2-5 tahun): Kesulitan memahami instruksi sederhana, tidak membuat kalimat sederhana, atau pelafalan kata yang tidak jelas.
- Usia sekolah: Kesulitan mengikuti pelajaran, kesulitan berteman, atau rendah diri karena kesulitan berbicara.
2. Penyebab Speech Delay
Faktor apa saja yang dapat menyebabkan speech delay terhadap anak antara lain:
- Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan gangguan bicara
- Gangguan pendengaran: Kesulitan mendengar dapat menghambat perkembangan bahasa
- Kelainan fisik: Masalah pada organ bicara (misalnya, bibir sumbing, lidah pendek)
- Kondisi medis: Autisme, gangguan perkembangan saraf, atau masalah kesehatan lainnya
- Faktor lingkungan: Kurangnya stimulasi bahasa, terlalu banyak paparan layar, atau masalah emosional
3. Dampak Speech Delay
Jika tidak ditangani dengan baik, speech delay dapat menyebabkan berbagai dampak, seperti:
- Kesulitan belajar: Anak mungkin kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah
- Masalah sosial: Anak mungkin sulit berteman atau berinteraksi dengan orang lain
- Perkembangan emosi yang terhambat: Anak mungkin mengalami kesulitan dalam mengekspresikan perasaan
- Kurang percaya diri: Anak mungkin merasa rendah diri karena kesulitan berkomunikasi
4. Diagnosis dan Pengobatan
Untuk mendiagnosis speech delay, dokter atau ahli terapi wicara akan melakukan evaluasi yang meliputi:
- Riwayat kesehatan anak: Termasuk riwayat kehamilan, persalinan, dan perkembangan anak
- Pemeriksaan fisik: Untuk memeriksa organ bicara dan pendengaran
- Tes bahasa: Untuk menilai kemampuan bahasa anak
- Observasi perilaku: Untuk melihat bagaimana anak berkomunikasi dalam situasi sehari-hari
Pengobatan speech delay akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahannya. Beberapa jenis terapi yang mungkin diberikan antara lain:
- Terapi wicara: Terapis akan melatih anak untuk menghasilkan suara, kata, dan kalimat yang benar
- Terapi pendengaran: Jika ada gangguan pendengaran, anak akan diberikan alat bantu dengar atau terapi pendengaran lainnya
- Terapi okupasi: Untuk meningkatkan keterampilan motorik halus yang penting untuk berbicara
- Terapi bermain: Untuk membantu anak belajar melalui bermain
5. Peran Orang Tua
Orang tua memiliki peran penting dalam membantu anak mengatasi speech delay. Tentunya banyak hal yang bisa Orang Tua lakukan :
- Berbicara dengan anak secara teratur: Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas
- Membaca buku bersama: Membantu memperkaya kosakata anak
- Menyanyikan lagu bersama: Membantu mengembangkan keterampilan bicara dan bahasa
- Menciptakan lingkungan yang mendukung: Berikan pujian dan dorongan positif
Bila Anda memiliki kekhawatiran tentang perkembangan bicara anak Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, karena semakin dini speech delay dideteksi dan ditangani, semakin baik prognosisnya.
Referensi :
Dahlia, K. J. 2017. Dampak jangka panjang keterlambatan atau gangguan bicara
dan bahasa. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/dampak-
jangka-panjang-keterlambatan-atau-gangguan-bicara-bahasa-hal-yang-perlu-
diketahui-orangtua.