Workplace Burnout Saat Bekerja Terasa Amat Melelahkan
Workplace Burnout
Saat Bekerja Terasa Amat Melelahkan
Pekerjaan memang bisa jadi sangat melelahkan dan menguras seluruh waktu juga tenaga. Akibatnya, stres pun tak terhindarkan. Bukan hanya stres biasa, tekanan akibat pekerjaan ternyata bisa membawa masalah kesehatan yang disebut burnout syndrome. Burnout menjadi istilah yang sering diucapkan banyak orang akhir-akhir ini. Terutama oleh pekerja generasi milenial dan generasi Z. Kondisi burnout memang bisa dialami oleh siapa saja, baik itu pelajar, ibu rumah tangga, atau pekerja.
Burnout adalah kondisi seseorang yang mengalami kelelahan fisik, emosional, dan mental yang disebabkan stres berlebih dan berkepanjangan. Kondisi ini bisa membuat seseorang kehilangan motivasi atau semangat untuk melakukan pekerjaannya.
Apa bedanya burnout dengan stres biasa?
Stress biasa, umumnya terjadi dalam jangka waktu pendek karena kondisi tertentu. Misalnya, saat menghadapi pekan ujian, pasti kamu akan lebih stress dari biasanya. Tapi, begitu pekan ujian selesai, stress tersebut perlahan berkurang bahkan menghilang.
Kalau burnout, stressnya berlangsung dalam waktu yang lama atau berkepanjangan. Bisa disertai perasaan putus asa, apatis, atau hampa. Jika diibaratkan pekan ujian, bagi orang yang burnout, setiap hari selama beberapa bulan adalah pekan ujian yang menegangkan dan stressful.
Ciri-ciri burnout
Kehilangan motivasi
Ketika mengalami burnout, kamu akan kehilangan motivasi atau semangat untuk bekerja. Kamu memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang membuat stress dan frustasi.
Merasa lelah terus menerus
Salah satu tanda burnout yang paling umum adalah terus menerus merasa lelah atau capek. Rasa capek ini beda dengan capek yang sering dirasakan dan biasanya berlangsung lama atau berkepanjangan. Kelelahan ini bukan hanya fisik tapi juga kelelahan emosional. Kamu seperti tidak memiliki energi untuk bangun pagi dan pergi bekerja.
Mudah sakit
Stress berlebih dan berkepanjangan bisa membuat daya tahan tubuh jadi semakin menurun, akibatnya kamu jadi lebih mudah sakit
Emosi tidak stabil
Burnout membuat mood kamu mudah berubah-ubah dan cenderung lebih sensitif. Misalnya, awalnya kamu merasa senang, lalu tiba-tiba merasa sedih dan mudah tersinggung. Perubahan emosi ini ini tentu memengaruhi pekerjaan dan komunikasi kamu dengan rekan kerja lainnya.
Produktivitas menurun
Ketika mengalami stres dan lelah berkepanjangan, kamu akan kesulitan fokus dan merasa tidak memiliki cukup energi untuk menyelesaikan pekerjaan.
Cara mengatasi burnout
- Istirahat dan tidur cukup
- Lakukan olahraga ringan
- Menetapkan batasan
- Lakukan aktivitas yang menyenangkan
- Atur waktu dan prioritas
- Belajar untuk mendelegasikan tugas