Yuk Ketahui Gejala Kanker Paru Sejak Dini

Yuk Ketahui Gejala Kanker Paru Sejak Dini

Kanker paru merupakan salah satu penyakit yang mungkin sudah banyak diketahui oleh masyarakat. Penyebab utama kanker paru adalah merokok. Di dalam rokok terdapat zat penyebab kanker (karsinogen) yang memicu kerusakan sel pelapis paru-paru. Perubahan sel dan jaringan pada paru-paru cepat berubah pada perokok berat.

Menurut pengertiannya, kanker paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama asap rokok. Melihat urgensi tersebut, penting bagi kita untuk bersegera untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan sesaat setelah merasakan gejala kanker paru.

Kanker ini dimulai pada organ paru dan paling sering terjadi pada orang yang merokok. Dua jenis utama kanker paru-paru adalah kanker paru-paru sel kecil dan kanker paru-paru bukan sel kecil. Penyebab kanker paru-paru termasuk merokok, perokok pasif, paparan racun tertentu, dan riwayat keluarga.

Kanker ini dapat mempengaruhi pasien pada usia berapa pun. Kondisi ini dapat dikelola dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tetapi banyak penderita kanker paru telat mendapat pertolongan karena terlambat atau tidak menyadarai gejala-gejala yang muncul. Karena terlambat antisipasi, maka keberhasilan pengobatannya pun menjadi rendah karena mengabaikan berbagai gejala yang muncul sejak awal.

Oleh karenanya kita patut mengenali beberapa gejala kanker paru yang terkadang sering diabaikan berikut ini :

  1. Batuk terus-menerus

Batuk bisa disebabkan oleh penyakit yang ringan, seperti terkena flu atau alergi. Tapi kalau batuk terus menerus tidak berhenti dalam waktu yang lama, mungkin saja ini salah satu tanda penyakit yang lebih serius dan salah satunya adalah kanker paru.

  1. Batuk berdarah

Batuk yang disertai dengan darah sudah pasti bukan pertanda baik bagi kesehatan tubuh seseorang. Batuk yang disertai dengan darah mungkin saja salah satu gejala kanker paru walaupun memang untuk memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

  1. Sesak napas

Kalau secara tiba-tiba napas jadi terengah-engah saat naik tangga atau sekedar jalan biasa, mungkin saja itu salah satu kanker paru, apalagi kalau disertai gejala-gejala lainnya. Kesulitan bernapas ketika sedang duduk atau berbaring bisa jadi salah satu gejala. Karena itulah segera periksakan diri ke dokter jika gejala tersebut muncul.

  1. Asma

Kalau Anda didiagnosis terkena asma saat sudah dewasa atau usia sudah tua sebaiknya lebih waspada karena bisa saja itu salah satu tanda kanker paru. Menurut Flores, asma memang bisa jadi gejala kanker paru yang tidak biasa karena itu sangat disarankan untuk segera melakukan skrining untuk mengetahui ada atau tidaknya tumor ganas di organ paru.

  1. Nyeri dada

Selain jadi salah satu tanda dan gejala serangan jantung, nyeri dada juga bisa jadi salah satu gejala kanker paru. Tandanya, dada, punggung, sampai bahu sering terasa sakit dan seringkali juga disertai rasa sesak di dada.

  1. Merasa sangat lelah

Berat badan yang turun dan berkurangnya napsu makan bisa jadi tanda kanker paru-paru. Selain itu, gejala ini akan diikuti rasa lelah berlebihan, padahal kita hanya melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa.

  1. Rasa sakit di seluruh tubuh

Diawali dengan sakit kepala, lalu keseimbangan terganggu kemudian mati rasa pada tungkau bisa jadi tanda atau gejala kanker paru. Bahkan bisa saja kanker telah menyebar ke otak atau sumsum tulang belakang. Sedangkan kalau kulit dan mata menunging mungkin saja kanker sudah menyebar ke organ hati sampai kelenjar getah bening. Kanker paru tidak jarang tidak menunjukkan tanda atau gejala sampai sudah stadium lanjut dan karena itulah banyak mereka yang menderita kanker paru baru terdiagnosis terkena kanker paru saat sudah menyebar ke bagian tubuh yang lain. Di sinilah pentingnya untuk menerapkan gaya hidup sehat agar risiko terkena kanker paru bisa dikurangi.

  1. Penurunan berat badan

Orang yang menderita penyakit kanker paru, biasanya akan kehilangan berat badan secara drastis kurang lebih sama seperti gejala TB. Hal ini disebabkan oleh sel kanker yang menggunakan energi dan mengambil seluruh nutrisi dalam tubuh. Oleh karena itu, jangan abaikan perubahan pada berat badan, terutama bila hal ini terjadi saat Anda tidak mengubah pola makan atau gaya hidup.

  1. Kebiasaan merokok dan paparan asap rokok

Kebiasaan merokok atau terlalu sering terpapar asap rokok meningkatkan risiko kanker paru-paru. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok.

  1. Paparan gas radon

Radon merupakan gas alami yang dihasilkan dari pemecahan zat uranium di tanah, air, dan batuan. Terpapar atau menghirup gas radon dalam jumlah banyak merupakan salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru.

  1. Paparan asbes

Bekerja di tambang atau pabrik bisa membuat Anda rentan terpapar asbes. Hal ini bisa membuat Anda lebih berisiko terkena kanker paru-paru. Terlebih jika Anda seorang perokok aktif.

  1. Polusi udara

Terlalu lama berada di tempat yang memiliki tingkat polusi udara tinggi, membuat risiko terkena kanker paru-paru menjadi lebih besar. Sekitar 5 persen dari kasus kematian akibat kanker paru di seluruh dunia disebabkan oleh polusi udara.

 

Kanker paru-paru bisa diobati dengan berbagai cara, tergantung kondisi penderita dan tingkat keparahan kanker. Penanganan utama terhadap kanker paru-paru stadium awal adalah dengan operasi. Jika kanker telah mencapai stadium lanjut, maka penanganan dapat dilakukan dengan radioterapi dan kemoterapi.

Pencegahan adalah cara paling murah untuk mengurangi perkembangan kanker paru. Menghilangkan kebiasaan merokok adalah tujuan utama langkah pencegahan kanker paru, dan berhenti merokok merupakan salah satu pencegahan yang penting dalam proses ini. Bagi seseorang yang berisiko terkena kanker paru-paru, pemeriksaan rutin sebaiknya dilakukan ke Dokter Spesialis Paru RS Hermina Podomoro. Selain itu, disarankan untuk berolahraga secara rutin dan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.

Cookie membantu kami memberikan layanan kami. Dengan menggunakan layanan kami, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.