Hubungan Intim Saat Sedang Hamil? Sebaiknya Hindari Ketika Memiliki Kondisi Seperti Ini
Kehamilan bukanlah halangan bagi pasangan suami istri untuk melakukan hubungan seksual. Aktivitas seksual harus dilakukan dengan hati-hati, karena stimulasi genital maupun payudara, proses penetrasi, dan kondisi orgasme pada wanita memicu pelepasan hormon oksitosin yang menyebabkan kontraksi rahim. Apabila terjadi, maka risiko terjadinya persalinan dini akan meningkat.
Selain itu, penting untuk memilih posisi yang nyaman. Hindari posisi telentang atau “missionary position”, karena dapat menimbulkan penekanan pada pembuluh darah besar di daerah perut bawah. Sebagai alternatif, dapat dilakukan posisi “woman on top” ataupun “side by side”.Secara umum, aktivitas seksual tidak membahayakan janin karena tubuh memiliki sistem proteksi terhadap janin, yakni cairan ketuban serta struktur otot dalam rahim.
Namun, terdapat beberapa kondisi di mana aktivitas seksual sebaiknya dihindari, yakni ketika:
• Ada riwayat keguguran
• Terjadi kontraksi rahim sebelum usia 37 minggu kehamilan
• Ketuban pecah dini
• Plasenta previa
• Solusio plasenta
• Terdapat riwayat perdarahan per-vagina saat kehamilan
• Kehamilan kembar/ganda atau lebih
Oleh sebab itu, sebelum melakukannya, Anda perlu tahu kondisi kesehatan Anda dan pasangan, serta kondisi kehamilan dan janin dengan rutin memeriksakan kandungan.
Nah, jangan lupa juga ya bagi para suami agar memahami bahwa minat ibu hamil terhadap seks bisa meningkat, tidak ada sama sekali, ataupun “on and off” tergantung dari banyak faktor.
Selain itu, pada saat melakukan hubungan intim, tubuh seseorang akan banyak melepas hormon. Hormon-hormon seperti hormon endorfin, oksitosin, dan juga DHEA dilepaskan lewat bagian yang bernama bagian hipofisis. Nah, hormon oksitosin sendiri merupakan hormon yang dapat mencetuskan kontraksi.
Meski demikian, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kehamilan yang rutin. Konsultasikan perihal kesejahteraan janin, lokasi kehamilan, usia, janin tunggal atau kembar, letak plasenta, air ketuban, dan kemungkinan untuk terlahir prematur.
Apapun aktivitas seksual yang ingin Anda lakukan dengan suami ketika sedang hamil, sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan Anda ya. Hal tersebut agar tetap aman untuk kondisi rahim dan calon buah hati Anda, Anda dan suami pun dapat tetap nyaman tanpa perlu terlalu khawatir.
Periksa kehamilan secara berkala Di RSU Hermina Pasteur, persalinan aman dan nyaman untuk sang buah hati.
Referensi :
https://www.webmd.com/baby/sex-and-pregnancy.
https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/pregnancy/sex-during-pregnancy.
https://www.babycenter.com/pregnancy/relationships/sex-during-pregnancy-overview_390.