Ingin Pasang Gigi Tiruan? Berikut Hal Yang harus Diketahui Tentang Gigi Tiruan, Jenis, Manfaat, dan Prosedur
Gigi tiruan adalah alat prostetik yang digunakan untuk menggantikan gigi yang hilang, membantu mengembalikan fungsi mengunyah, berbicara, serta meningkatkan penampilan. Berikut adalah informasi lengkap tentang gigi tiruan.
Jenis Gigi Tiruan
- Gigi Tiruan Lepasan
- Sebagian: Menggantikan beberapa gigi yang hilang, dapat dilepas dan dipasang kembali.
- Lengkap: Menggantikan seluruh gigi pada rahang atas, bawah, atau keduanya.
- Gigi Tiruan Permanen
- Implan Gigi: Akar gigi buatan yang ditanam pada tulang rahang, dengan mahkota gigi di atasnya.
- Bridge (Jembatan Gigi): Menggantikan satu atau beberapa gigi, dengan gigi tetangga sebagai penyangga.
- Mahkota Gigi (Crown): Menutupi gigi yang rusak untuk memperbaiki bentuk dan fungsi.
Manfaat Gigi Tiruan
- Mengembalikan fungsi mengunyah dan berbicara.
- Memperbaiki estetika dan meningkatkan rasa percaya diri.
- Mencegah perubahan struktur rahang akibat kehilangan gigi.
- Melindungi gigi yang masih ada dari tekanan berlebih.
Prosedur Pemasangan
- Pemeriksaan Awal
Dokter memeriksa kondisi mulut, gigi, dan tulang rahang menggunakan foto rontgen. - Pencetakan Gigi
Cetakan dibuat untuk memastikan gigi tiruan sesuai dengan bentuk mulut pasien. - Pembuatan Gigi Tiruan
Proses ini memakan waktu 2–3 minggu di laboratorium. - Pemasangan
Gigi tiruan diuji untuk kenyamanan dan penyesuaian sebelum dipasang secara permanen. - Perawatan Lanjutan
Pasien perlu menjaga kebersihan gigi tiruan dan melakukan kontrol rutin ke dokter.
Perawatan Gigi Tiruan
- Bersihkan gigi tiruan setiap hari dengan pembersih khusus.
- Hindari tekanan berlebih untuk mencegah kerusakan.
- Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan.
Faktor yang Memengaruhi Kemampuan Pasien Memasang Gigi Tiruan
- Kondisi Gusi dan Tulang Rahang
- Untuk implan gigi, pasien harus memiliki tulang rahang yang cukup kuat dan sehat untuk menopang implan.
- Jika gusi mengalami peradangan atau infeksi, seperti periodontitis, pemasangan gigi tiruan harus ditunda sampai masalah teratasi.
- Kesehatan Umum Pasien
- Penyakit sistemik seperti diabetes yang tidak terkontrol, gangguan pembekuan darah, atau osteoporosis dapat memengaruhi proses penyembuhan setelah pemasangan gigi tiruan, terutama pada implan​.
- Kebersihan Mulut yang Buruk
- Kebersihan mulut yang buruk dapat meningkatkan risiko infeksi pada pasien dengan gigi tiruan.
- Anatomi Mulut yang Kompleks
- Beberapa kondisi seperti rahang yang tidak simetris atau kekurangan tulang rahang memerlukan perawatan tambahan, seperti cangkok tulang sebelum pemasangan gigi tiruan.
- Usia Pasien
- Meskipun tidak ada batasan usia, pasien anak-anak atau remaja mungkin belum cocok untuk implan karena tulang rahang mereka masih berkembang.
- Meskipun tidak ada batasan usia, pasien anak-anak atau remaja mungkin belum cocok untuk implan karena tulang rahang mereka masih berkembang.
Kesimpulan
Gigi tiruan menawarkan solusi bagi individu yang kehilangan gigi untuk kembali menikmati fungsi mulut secara optimal dan meningkatkan kualitas hidup. Perawatan yang baik dan rutin dapat memperpanjang usia pakai gigi tiruan serta mencegah komplikasi di rongga mulut. Pastikan untuk berkonsultasi dengan Dokter Gigi Spesialis Prostodonti di RS Hermina OPI Jakabaring untuk memilih jenis yang sesuai dengan kebutuhan.
Sumber :
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1899/gigi-tiruan-untuk-mengatasi-gangguan-fungsi-mengunyah-lansia
https://axeldental.id/services/pasang-gigi-palsu-permanen/
https://www.honestdocs.id/serba-serbi-gigi-tiruan
https://www.loris.id/gigi-palsu-tujuan-dan-prosedurnya/