Musim Hujan datang, Waspadai DBD Pada Anak
Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dengan penyebaran tercepat. Menjelang musim hujan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) umumnya akan menyerukan tindakan untuk meminimalkan penyakit dan kematian akibat demam berdarah.“Pada musim hujan, populasi Aedes aegypti yang merupakan penyebab demam berdarah akan meningkat karena telur yang belum menetas akan menetas saat habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan. Saat populasi nyamuk meningkat, maka ini juga akan menyebabkan peningkatan penularan penyakit demam berdarah dengue.”
Gejala DBD pada anak. Saat itu, gejala yang terlihat seperti berikut ini:
1. Demam lebih dari 40 derajat Celcius mendadak dan tanpa sebab yang jelas
2. Sakit kepala
3. Nyeri otot, tulang, dan sendi
4. Mual
5. Muntah
6. Rasa sakit di belakang mata
7. Ruam
8. Pendarahan ringan dari hidung atau gusi
9. Tidak nafsu makan
Jika ciri-ciri di atas muncul pada anak Anda, ada baiknya segera dibawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kebanyakan kasus DBD ringan akan berlangsung selama dua hingga tujuh hari. Meski begitu, keadaan bisa menjadi parah hingga mengancam jiwa.
Fase kritis
Pada beberapa kasus, DBD bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi rusak dan bocor. Tak hanya itu, trombosit darah juga bisa turun dan menyebabkan sindrom syok dengue. Sindrom inlilah yang dapat mengancam nyawa seseorang. Salah satu masa krusial dalam kasus DBD yaitu pada saat demam atau suhu tubuh menunjukkan penurunan. Biasanya, demam akan mulai turun setelah 24 hingga 48 jam.
Dua jenis nyamuk yang paling sering menyebarkan virus dengue ini umum ditemukan baik di dalam maupun di sekitar tempat tinggal manusia. Ketika nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue, virus tersebut masuk ke dalam nyamuk. Kemudian, ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit orang lain, virus memasuki aliran darah orang itu dan menyebabkan infeksi.
Demam Berdarah dimusim hujan
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sebenarnya fluktuatif, tetapi saat musim hujan, kejadian penyakit demam berdarah dengue (DBD) umumnya akan meningkat. Pada musim hujan populasi Aedes aegypti akan meningkat karena telur yang belum menetas akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan. Alhasil, ini bisa meningkatkan populasi nyamuk sehingga dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit demam berdarah dengue.
Selain itu, kelangsungan hidup nyamuk Aedes aegypti akan lebih lama bila tingkat kelembapan tinggi selama musim hujan, sehingga masyarakat harus lebih waspada pada saat memasuki musim hujan.
Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue. Kamu tidak bisa tertular demam berdarah karena berada di sekitar orang yang terinfeksi. Sebab demam berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Cara Mencegah Gigitan Nyamuk
Untuk mencegah infeksi demam berdarah, seseorang sebetulnya bisa mendapatkan vaksin. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia menekankan bahwa vaksin itu sendiri bukanlah alat yang efektif untuk mengurangi demam berdarah di daerah-daerah di mana penyakit itu sering terjadi. Pencegahan gigitan nyamuk dan pengendalian populasi nyamuk masih menjadi metode utama untuk mencegah penyebaran demam berdarah.
Jika kamu tinggal atau bepergian ke daerah yang sering terkena demam berdarah, ada beberapa tips berikut untuk mengurangi risiko gigitan nyamuk:
1. Gunakan Pendingin Ruangan atau Lindungi Ventilasi Rumah
2. Gunakan Pakaian Pelindung
3. Gunakan Obat Nyamuk.