Pubertas dan Emosi Pada Remaja
Halo Sahabat Hermina, Pubertas Merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju remaja awal yang ditendai dengan dimulainya kematangan seksual (perempuan mengalami haid, laki-laki mengalami mimpi basah).
Pada saat pubertas perkembangan yang dialami oleh remaja adalah perkembangan psikologi. Memang benar, selain perkembangan fisik dan bahasa, perkembangan yang mencakup emosi dan sosial termasuk salah satu kunci tumbuh kembang seorang remaja.
Perbedaan Anak-anak dan Remaja
Anak-anak:
- Kegiatannya lebih berorientasi pada bermain
- Bahasa masih sederhana
- Belum memiliki rasa malu
- Belum terlalu memperhatikan penampilan
- Reproduksi belum mulai berkembang
Remaja:
- Biasanya lebih sering melakukan aktivitas untuk mengembangkan minat dan bakat
- Sudah mulai memilih-milih teman/tempat dimana dia berada
- Reproduksi mulai berkembang disertai ketertarikan terhadap lawan jenis
- Sudah mulai memperhatikan penampilan
- Sudah mempunyai rasa malu
Perkembangan Psikis, Sosial, dan Emosi Remaja
Usia 11-13 tahun dikenal sebagai usia pra-remaja atau remaja awal
- Terjadi perubahan hormonal yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati (mood) secara tak terduga.
- Sering kali dalam benak anak yang memasuki masa pubertas akan muncul pertanyaan seperti ini dalam diri mereka:
- Apa yang mereka pikirkan tentang aku?
- Mengapa mereka menatapku?
- Bagaimana penampilanku?
- Apakah aku salah satu anak “keren” atau “popular”?
Usia 13- 17 tahun dikenal sebagai usia pertengahan remaja
- Ketidakseimbangan emosional dan ketidakstabilan dalam banyak hal terdapat pada usia dini
- Masa pencarian identitas diri, statusnya tidak jelas (terkadang statusnya tidak jelas)
- Mencari teman/lingkungan yang bisa menerima
- Terkadang merasa insecure jika ditolak dalam pergaulan
Usia 17 s/d 21 tahun: akhir masa remaja
- Memasuki akhir dari masa remaja
- Dirinya ingin menjadi pusat perhatian dan menonjolkan dirinya
- Lebih terarah
- Berusaha untuk menetapkan identitas diri
- Ingin mencapai ketidaktergantungan emosional
Sikap dan Perilaku Remaja yang Mengalami Pubertas
- Mulai muncul rasa independent yang kuat:
- Merasa dirinya sudah cukup mandiri dan ingin melepaskan ketergantungan dari orangtua dan keluarga
- Namun, di sisi lain hal tersebut terkadang memicu konflik dengan keluarga mereka
- Mudah merasa bosan:
- Anak yang mengalami pubertas cenderung merasa bosan dengan permainan dan kegiatan yang sebelumnya sangat digemari, termasuk dengan tugas-tugas sekolah, kegiatan-kegiatan social, dan kegiatan pada umumnya
- Tak jarang hal tersebut menyebabkan prestasinya menurun
- Seringkali tidak mau bekerjasama, sering membantah, dan menentang
- Emosi yang cenderung tidak stabil:
- Merasa mudah khawatir, gelisah, dan cepat marah
- Kecenderungan untuk menjadi mudah marah karena masalah atau hal kecil
Permasalahan yang Muncul Pada Masa Remaja
- Konsep diri yang kurang baik
- Masalah penyalahgunaan obat
- Masalah kenakalan remaja
- Masalah seksual
- Masalah Pendidikan
Tips Menghadapi Masa Pubertas
- Bertanya dan berdiskusi tentang pubertas dan seksualitas kepada orang yang mengerti
- Selalu berpikir positif dan melakukan hal-hal yang positif
- Memperbanyak pengetahuan
- Pilih teman dengan pergaulan yang sehat (pertemanan yang sehat)
- Kembangkan hobi, minat, dan bakat
- Selalu mendekatkan diri kepada Tuhan YME
Referensi:
- Diananda, A. (2018). Psikologi remaja dan permasalahannya. ISTIGHNA, 1(1), 116-133.
- Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (edisi ke-5). Jakarta: Erlangga.
- Ahmad Califar, S.Psi, M.Psi, Psikolog