Apendisitis: Kenali Gejala Usus Buntu Sebelum Terlambat!
Apa itu USUS Buntu?
Usus buntu, atau apendiks, adalah organ kecil berbentuk tabung yang terhubung pada bagian awal dari usus besar, terletak di perut bagian kanan bawah. Walaupun fungsinya pada tubuh manusia tidak terlalu jelas, usus buntu dipercaya memiliki peran kecil dalam sistem kekebalan tubuh, terutama selama masa anak-anak.
Penyebab dan Gejala Usus Buntu
Apendisitis terjadi ketika usus buntu mengalami penyumbatan, biasanya karena penumpukan feses, benda asing, atau pembengkakan jaringan. Penyumbatan ini menyebabkan infeksi, sehingga usus buntu membengkak dan bisa pecah jika tidak diobati. Gejala yang umum meliputi:
- Nyeri perut : Umumnya dimulai disekitar pusar, kemudain berpindah keperut bagian bawah kanan.
- Mual dan muntah : Biasanya terjadi setelah nyeri perut dimulai.
- Demam ringan: Biasanya antara 37.5 hingga 38.5 derajat Celsius.
- Diare atau konstipasi : Ini adalah gejala yang mungkin muncul tapi tidak selalu.
- Kehilangan nafsu makan: Banyak pasien melaporkan hilangnya nafsu makan sebagai salah satu gejala awal.
Diagnosis Apendisitis
Untuk mendiagnosis apendisitis, dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan yang mencakup:
- Pemeriksaan Fisik: Dokter biasanya akan menekan bagian perut yang terasa nyeri, dan bisa melakukan pemeriksaan lainnya seperti uji refleks atau nyeri lepas (nyeri rebound).
- Tes Laboratorium:
- Tes Darah: Untuk mencari tanda-tanda infeksi, seperti peningkatan jumlah sel darah putih.
- Tes Urine: Untuk memastikan bahwa gejala yang dialami bukan disebabkan oleh infeksi saluran kemih atau batu ginjal.
- Pencitraan Medis:
- Ultrasonografi (USG): Sering digunakan terutama pada anak-anak dan remaja untuk mendeteksi pembengkakan usus buntu.
- CT Scan: Umumnya memberikan hasil yang lebih akurat untuk kasus yang sulit, terutama pada pasien dewasa.
- MRI: Kadang digunakan sebagai alternatif, khususnya untuk wanita hamil guna mengurangi paparan radiasi.
Pengobatan
Pengobatan utama apendisitis adalah operasi pengangkatan usus buntu atau apendektomi. Operasi ini dapat dilakukan melalui:
- Operasi terbuka: Insisi besar dibuat di perut bagian bawah kanan untuk mengangkat usus buntu.
- Laparoskopi: Insisi kecil digunakan, dan operasi dibantu dengan alat khusus dan kamera. Metode ini lebih umum digunakan karena masa pemulihan lebih cepat dan bekas luka lebih kecil.
Pemulihan Pascaoperasi
Pascaoperasi, sebagian besar pasien bisa pulih dalam waktu dua hingga tiga minggu, tergantung metode operasi dan kondisi fisik pasien. Hal ini juga bergantung pada adanya komplikasi seperti infeksi atau abses pascaoperasi.
Refensi :
Healthline. Diakses pada 2024. Everything You Need to Know About Appendicitis.
Kemenkes : Kenali Penyebab Infeksi Usus Buntu. Diakses pada 2024
National Institute of Health. 2021. National Institute of Diabetes Digestive and Kidney Diseases. Appendicitis.