Waspada Stroke di Usia Muda, Kenali Faktor Resiko Penyakit Stroke!
Hallo sahabat Hermina, peningkatan faktor resiko stroke di usia muda sudah mengalami peningkatan, stroke identik dengan penyakit orang tua. Namun saat ini terdapat penyakit stroke ke arah usia produktif, hal ini bisa terjadi dari akibat pola hidup yang buruk, kolesterol tinggi, diabetes, dan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
Faktor Risiko Kejadian Stroke di Usia Muda
Faktor risiko terjadinya stroke antara lain hipertensi, peningkatan kadar gula darah, peningkatan kadar kolesterol, dan obesitas. Di usia muda sepereti, gaya hidup yang kurang baik, pola makan yang tidak teratur, Mengkonsumis banyak makanan /minuman yang manis, asupan gizi yang tidak seimbang, merokok, konsumsi alkohol, serta jarang berolahraga. Namun stroke di usia muda memiliki beberapa faktor risiko yang berbeda dengan usia tua. Faktor risiko tersebut antara lain:
- Kelainan pembekuan darah
Beberapa penyakit yang menyebabkan gangguan pembekuan darah seperti, sindrom antifosfolipid, anemia sel sabit, lupus, kanker dan lain sebagainya yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah.
- Kelainan jantung
Adanya kelainan jantung seperti gangguan irama jantung, infeksi jantung, serta adanya kebocoran katup jantung (patent foramen ovale) akan meningkatkan risiko terjadinya stroke sumbatan.
- Kelainan pembuluh darah
Kelainan pembuluh darah seperti pelebaran pembuluh darah (aneurisma) dan malformasi arteri vena merupakan penyebab tersering terjadinya stroke pendarahan di usia muda.
- Migrain
Sebanyak 1/3 penderita stroke memiliki riwayat sakit kepala tipe migrain. Adanya migrain, terutama yang disertai dengan gejala penyerta seperti melihat kilatan cahaya, gangguan penglihatan, kesemutan dan kelemahan anggota gerak dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke sumbatan.
- Hamil, masa nifas, dan penggunaan obat kontrasepsi hormonal
Kehamilan dan masa nifas dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke sumbatan terutama mulai dari trimester ketiga hingga 6 minggu pasca persalinan. Penggunaan kontrasepsi hormonal juga meningkatkan risiko terjadinya stroke sumbatan.
- Penggunaan obat-obatan terlarang
Penggunaan obat-obatan terlarang seperti ganja, opioid dan kokain meningkatkan risiko terjadinya stroke , baik akibat langsung dari obat-obatan tersebut maupun akibat jalur penggunaan obat yang disuntikkan melalui pembuluh darah vena atau inhalasi.
- Genetik/faktor keturunan
Beberapa kelainan genetik seperti penyakit Fabry, gangguan mitokondria (MELAS), cerebral small vessel disease (CADASIL) dan sindrom Marfan berisiko terjadinya terjadinya stroke sumbatan.
Bila mengalami penyakit stroke dapat di konsultasikan ke Rumah Sakit Hermina Bitung dengan Dokter Spesialis Saraf dr. Erlindah Emawati,SpN
Refrensi :
- Hao Q, Tampi M, O'Donnell M, Foroutan F, Siemieniuk RA, Guyatt G (December 2018). "Clopidogrel plus aspirin versus aspirin alone for acute minor ischaemic stroke or high risk transient ischaemic attack: systematic review and meta-analysis". BMJ. 363: k5108. doi:10.1136/bmj.k5108. PMC 6298178. PMID 30563866.
- ^ Halkes PH, van Gijn J, Kappelle LJ, Koudstaal PJ, Algra A (May 2006). "Aspirin plus dipyridamole versus aspirin alone after cerebral ischaemia of arterial origin (ESPRIT): randomised controlled trial". Lancet. 367 (9523): 1665–73. doi:10.1016/S0140-6736(06)68734-5. PMID 16714187. S2CID 10691264.