Jangan Abaikan Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja
Jangan Abaikan Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja
Masalah kesehatan jiwa sering terabaikan di tempat kerja. Para pekerja yang mengalami masalah kesehatan mental dapat mempengaruhi hasil kerja menjadi tidak optimal. Berbagai situasi di tempat kerja memungkinkan seseorang terkena depresi. Penyebab stres di tempat kerja di antaranya disebabkan beban pekerjaan, seperti target atau deadline, hubungan interpersonal antara antasan dan bawahan atau rekan kerja lain. Selain itu, pola kerja dan sisi organisasi seperti ketidakjelasan tugas setiap karyawan dapat menyebabkan stres. Dari banyaknya tekanan tersebut, upaya menghindari stres ditentukan oleh setiap individu sendiri. Mereka dapat menyelesaikannya dengan cara lari dari masalah tersebut atau menghadapinya. Menurut UU RI no. 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa menjelaskan bahwa Kesehatan jiwa ialah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut mampu menyadari kemampuan dirinya sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi positif untuk komunitasnya (Kurniawati, 2023).
Jenis dan Gejala Gangguan Kesehatan Mental
- Gangguan Kecemasan
Merupakan kondisi mental yang ditandai dengan kecemasan yang berlebihan, berlarut-larut, dan sulit dikendalikan. Orang dengan gangguan kecemasan sering merasa khawatir atau cemas terhadap berbagai hal, bahkan tanpa alasan yang jelas.
Gejala gangguan kecemasan ini ditandai dengan:
- Rasa gelisah atau tegang yang berlebihan dan terus menerus
- Ketegangan otot atau tremor
- Kesulitan berkonsentrasi atau mudah terganggu
- Sulit tidur atau gangguan tidur lainnya
- Kelelahan berlebihan
- Ketegangan fisik yang menyebabkan sakit kepala, nyeri otot, atau gangguan pencernaan
- Ketakutan terhadap hal-hal yang tidak rasional atau tidak proporsional
- Napas tersengal-sengal atau sesak napas
- Depresi
Gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan rasa sedih berkepanjangan dan kehilangan minat melakukan kegiatan sehari-hari, yang bisa berlangsung berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Gejala-gejala lainnya yang dialami penderita adalah:
- Perubahan nafsu makan
- Gangguan tidur (bisa berlebihan atau kurang dari lama tidur biasanya)
- Menurunnya kemampuan berkonsentrasi
- Ketidakmampuan membuat keputusan
- Rasa tidak tenang
- Perasaan tidak berguna
- Merasa bersalah atau putus asa
- Memiliki kecenderungan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri
- Gangguan Psikosis
- Merupakan gangguan mental, yang ditandai dengan adanya gangguan kemampuan menilai realita, disertai dengan gangguan reaksi emosional, komunikasi dan ketidakmampuan dalam berhubungan dengan orang lain di sekelilingnya, dimana kapasitas mental seseorang, respon atau reaksi emosional, kemampuan menilai realita, komunikasi, dan hubungannya dengan manusia lain mengalami gangguan.
Gangguan psikosis bisa muncul dalam bentuk
- Mendengar suara-suara yang hanya didengar oleh dirinya sendiri
- Bicara dan tertawa sendiri tanpa sebab
- Curiga berlebihan
- Merasa dirinya seseorang yang hebat, seperti presiden atau malaikat
- Bicara kacau yang sulit dimengerti
- Marah-marah tanpa sebab dan mengamuk
- Terlalu menyendiri, tidak mau bergaul
- Tidak mau mandi, tidak menjaga kebersihan diri, dan buang air besar/kecil sembarangan.
- Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar ditandai dengan perubahan suasana hati yang drastis. Penderita bisa merasa sangat sedih dan putus asa pada suatu waktu, kemudian menjadi sangat senang di waktu lainnya.
Gejala orang yang mengalami gangguan bipolar tergantung fasenya, yaitu fase mania (naik) dan depresi (turun). Pada fase mania, penderita bipolar merasa sangat bersemangat, senang dan pikirannya berpacu. Namun, pada saat bersamaan juga bisa merasa gelisah, sensitif dan mudah tersinggung.
Pencegahan Gangguan Kesehatan Mental
Kita dapat menghindari faktor risiko gangguan kesehatan mental dengan melakukan hal-hal berikut:
- Mengenali diri sendiri
Mengenali diri sendiri untuk mengetahui kemampuan dan kapasitas diri sendiri dalam melakukan kegiatan atau menghadapi suatu hal. Seberapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk beristirahat, bekerja, berkumpul bersama keluarga serta waktu untuk diri sendiri. Perubahan dramatis dalam kebiasaan-kebiasaan sehari-hari dapat menunjukkan terjadinya tekanan secara emosi atau mental.
- Mengambil waktu untuk diri sendiri
Ambillah waktu waktu setiap hari hanya untuk bersantai dan melakukan hal yang disukai. Bisa sekedar mandi air hangat, menonton film kesukaan, mendengarkan musik atau melakukan hobi. Jangan pernah merasa egois ketika melakukan hal ini.
- Menulis
Menulis dapat mengurangi tingkat stres, coba pindahkan ide-ide atau pikiran ke dalam tulisan. Bisa dalam bentuk daftar tugas, bisa juga dalam bentuk jurnal.
- Berolahraga
Kesehatan fisik berpengaruh terhadap kesehatan mental. Demikian pula sebaliknya. Berolahraga telah terbukti membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan, selain tentunya membantu menjaga kesehatan fisik. Berolahraga di luar ruangan sangat disarankan karena bisa mendapatkan udara segar yang ideal. Berolahraga minimal 30 menit per hari sudah cukup.
- Mengurangi minuman beralkohol
Banyak orang yang mengobati dirinya sendiri dari gangguan jiwa dengan minum minuman beralkohol atau minum obat penenang, padahal dampaknya hanya sementara saja dan akibat jangka panjangnya bisa lebih parah.
Saat ini tuntutan pekerjaan dan lingkungan serta perkembangan zaman seringkali memberikan tekanan dan beban yang cukup besar sehingga dapat mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang. Kesehatan jiwa sering dianggap sebagai isu sensitif yang jarang dibahas secara terbuka karena sering kali disikapi dengan pandangan negatif sehingga banyak individu yang mengalami gangguan jiwa enggan mengungkapkan atau mencari bantuan, muncul perasaan malu atau tidak nyaman mengakui bahwa mereka sedang menghadapi gangguan jiwa. Namun, penting untuk dipahami bahwa gangguan jiwa ialah kondisi medis yang dapat diobati. Mengenali dan mengatasi gangguan jiwa ialah langkah yang penting untuk mencapai kesehatan jiwa yang optimal dan memungkinkan seseorang untuk hidup dengan lebih baik dan kembali bekerja dengan produktif. Dengan dukungan dan perawatan yang tepat, banyak orang yang mengalami gangguan jiwa dapat mengatasi masalah tersebut dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Jika sahabat hermina mengalami keluhan masalah kesehatan jiwa, silahkan konsultasikan dengan dokter spesialis kesehatan jiwa RS Hermina Tasikmalaya, dr. Raden Yudha, Sp.KJ
Referensi :
Kemenkes RI. (2024). Gangguan Kesehatan Mental Semakin Ngetren dan Perlu diwaspadai. Jakarta. Kemenkes RI
Kurniawati, K. I. (2023). Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan kesehatan jiwa remaja awal di MTs Negeri 2 Karanganyar. Universitas Kusuma Husada Surakarta.